Namun setelah didiskusikan, evakuasi beton menggunakan mobil crane tersebut akhirnya dibatalkan, mengingat risikonya yang cukup tinggi.
"Tadi sudah ada bantuan crane sudah datang, tapi tadi diskusi lagi resikonya tinggi pakai crane khawatir runtuh lagi karena tiang beton yang ambruk itu hanya tersangga rumah," kata Nirawan.
"Soalnya tadi ketika evakuasi make alat kecil, seluruh bagiannya ikut getar semua, karena puing betonnya kan bersandar pada bagian rumah ya," timpalnya lagi.
Oleh sebab itu, Nirawan berujar evakuasi pun dilanjutkan menggunakan alat pemotong dengan ekstra hati-hati, untuk mengeluarkan tangan korban.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Polisi Tetapkan Operator Jadi Tersangka Kasus Crane dan Tiang Beton Ambruk di Depok