"Jadi kita belum melakukan pemeriksaan saksi-saksi, mengingat barang bukti atau makanan yang nasi kotak itu lagi sedang dikirim ke laboratorium di Sentul," kata Abdul saat dikonfirmasi, Senin (25/10/2021).
Hasil pemeriksaan sampel rice box dari laboratorium paling cepat keluar malam ini.
Setelah hasil laboratorium didapatkan, polisi akan memeriksa saksi-saksi terkait peristiwa ini.
"Nanti dari hasil laboratorium kan ketahuan misalnya nasinya ada racunnya kah, jenis apa, racun apa. Itu kan nanti ketika pemeriksaan kita nggak ngada-ngada lagi," kata Abdul.
Baca juga: Diajak Jokowi Kunker ke Dubai, Rencana Ridwan Kamil Berkantor di Kabupaten Bekasi Kembali Diundur
Sembari menunggu hasil laboratorium, polisi sementara ini sudah melakukan pendataan saksi-saksi.
Ada beberapa saksi yang telah didata terkait keterlibatannya dalam menyediakan rice box kepada warga RW 06 Kelurahan Koja Minggu (24/10/2021) kemarin.
"Sementara lagi didata, siapa pemasaknya, siapa yang memesan, tempat masaknya di mana, itu kan perlu pendataan dulu," kata Kapolsek.
"Jadi kita sembari menunggu hasil lab tadi itu, setelah nanti malam ada baru kita panggil saksi-saksi yang masak-masak itu," sambungnya.
PSI Buka Suara
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta buka suara soal adanya puluhan warga Kelurahan Koja, Jakarta Utara yang keracunan setelah menyantap rice box PSI.
Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Michael Victor Sianipar, mengatakan, pihaknya tak membuat sendiri makanan yang dibagikan kepada warga dalam bentuk rice box itu.
"Kami membagikan dan menghimpun dukungan program rice box ini dari publik, bekerjasama dengan warung-warung dan UMKM," ucapnya, Senin (25/10/2021).
Michael menyebut, saat ini sudah lebih dari 300 ribu rice box yang dibagikan PSI di seluruh Indonesia dan selama ini semuanya berjalan baik.
"Rice box PSI esensinya adalah mendukung UMKM yang terdampak pandemi dan kami membeli makanan dari UMKM agar ekonomi kerakyatan semakin menggeliat," ujarnya.
PSI pun memohon maaf atas kejadian kemarin dan berharap makanan yang dibagikan itu bisa menjadi berkah bagi masyarakat.
Michael menerangkan, PSI juga sudah berkoordinasi dengan puskesmas dan rumah sakit untuk memastikan seluruh warga Koja yang keracunan tertangani dengan baik.
"Kami juga telah memberikan bantuan bagi para korban keracunan makanan. Kami juga menindaklanjuti dan mendalami pemilik warung," tuturnya.
Ia pun memastikan, sang pemilik warung sudah mengakui kelalaiannya dan meminta maaf kepada korban yang mengalami keracunan.
"Pemilik warung sudah menyampaikan minta maafnya, baik kepada kami dan warga yang keracunan makanan. Kami akan memastikan hal serupa tidak terjadi," kata dia.
Pemilik Warung Minta Maaf
Pemilik warung, Lidya, meminta maaf kejadian keracunan makanan di Kampung Beting, Koja, Jakarta Utara.
Selama ini ia sudah menjaga agar makanan aman dikonsumsi.
“Saya sudah bekerja sama dalam PSI menyediakan makanan untuk Program Rice Box ini sejak Agustus lalu dan sudah memasak untuk lebih 1.000 kotak nasi untuk rice box. Saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini. Ini murni kesalahan saya,” kata Lidya di Jakarta, Senin (25/10/2021).
Lidya berterima kasih kepada PSI karena lewat Program Rice Box telah membantu usaha kulinernya bisa tetap bertahan di pandemi yang sulit ini.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga meminta maaf atas dugaan keracunan makanan tersebut.
PSI Beri Santunan ke Korban Keracunan Rice Box
Selain meminta maaf, PSI juga memberikan santunan kepada pada korban dan akan melakukan investigasi.
“Makanan siap saji itu bagian dari program Rice Box PSI yang sudah digelar sejak April 2021. Sampai hari ini sudah dibagikan lebih dari 300 ribu di seluruh Indonesia. Selama ini, sama sekali tidak ada masalah. Kejadian seperti di Kampung Beting itu adalah yang pertama kali,” kata Ketua DPD PSI Jakarta Utara, Darma Utama.
Program Rice Box PSI melibatkan warung-warung makanan dan UMKM kuliner sebagai penyedia atau pemasok.
Baca juga: Awalnya Beringas, Pemalak yang Gedor Kaca Sopir Truk di Kalideres Akhirnya Ditangkap
“Kami sebelumnya melakukan survei dulu ke mereka, untuk memastikan standar kesehatan. Semua disurvei tanpa kecuali,” kata Darma.
“Kami telah melakukan penyelidikan internal supaya kasus seperti ini tidak terulang. Kami tetap berpikir positif bahwa ini murni kelalaian semata tanpa unsur kesengajaan. Kami menunggu proses penyelidikan berlangsung,” katanya.
PSI juga telah memberikan santunan kepada 29 orang yang menjadi korban.
Warga Keracunan Rice Box PSI, Polisi: Dibagikan Pas Baksos Terkait Pandemi Covid-19
Puluhan warga RW 06 Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, keracunan makanan setelah menyantap nasi boks dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Kapolsek Koja AKBP Abdul Rasyid mengatakan, nasi boks alias rice box tersebut dibagikan dalam acara bakti sosial terkait Covid-19.
Dalam acara Minggu (24/10/2021) kemarin, terdapat 80 rice box berlogo PSI yang dibagikan kepada warga setempat.
"Jadi kemarin itu acara bagi-bagi nasi, kemarin itu baksos untuk orang-orang terdampak Covid-19," kata Abdul saat dikonfirmasi, Senin (25/10/2021).
Baca juga: Wajah Penuh Luka hingga Lebam, Keluarga Setuju Jenazah Mahasiswa UNS Solo Diautopsi
Acara baksos ini sudah dilakukan PSI setahun lamanya.
Namun, adanya warga yang keracunan usai menyantap rice box tersebut baru terjadi dalam acara yang dihelat DPC PSI Kecamatan Koja, Minggu kemarin.
"Partai Solidaritas Indonesia itu, sudah setahun lamanya ini bagi-bagi nasi kotak di mana pun di wilayah DKI Jakarta," kata Abdul.
"Selama satu tahun, baru kali ini terjadi seperti ini. Pembagian nasi kotak kemarin itu sekitar 80 kotak," sambungnya. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)