Reruntuhan puing tersebut jatuh bersamaan saat korban membobok bagian rumah ke dalam lubang septic tank dengan kedalaman sekitar 10 meter dan diameter sekitar 1,5 meter.
Personel yang turun ke lubang untuk mengevakuasi pun harus menggunakan tabung breathing apparatus guna membantu pernapasan dan menghindari menghirup gas berbahaya.
"Puingnya itu besar-besar, ini yang menyulitkan untuk proses evakuasi korban. Kita harus mengangkat satu per satu puing dari lubang, diangkat menggunakan alat tracker," ujarnya.
Puing terakhir dengan ukuran paling besar berdiameter sekitar satu meter baru berhasil diangkat personel Damkar Jakarta Timur dari lubang septic tank sekira pukul 16.05 WIB.
Gatot menuturkan dalam proses evakuasi jenazah ini pihaknya bekerja sama dengan jajaran Polsek Cakung, Polrestro Jakarta Timur yang menangani kasus kecelakaan menewaskan Rian.
"Untuk anggota yang bertugas masuk ke lubang juga bergantian, agar tidak justru membahayakan anggota. Karena tabung alat bantu bernapas yang digunakan itu juga hanya bisa bertahan sekitar 15 menit," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul 10 Jam Evakuasi Pekerja yang Tewas Terperosok ke Septic Tank di Cakung, Petugas Hampir Pingsan