Meski kasus Covid-19 di Jakarta mulai naik seperti Juli 2021 lalu, namun kata Rudi saat ini ledakan kasus kematian tidak terlalu terasa.
Hal itu dirasakan dari sedikitnya jenazah yang diantarkan di tengah 30 ribuan kasus positif Covid-19 perharinya.
Dulu kata Rudi, saat lonjakan kasus varian Delta 2021 lalu, perharinya Dinas Pertamanan DKI Jakarta bisa terima 400 permohonan pengantaran jenazah.
Saat itu, setiap harinya satu sopir ditargetkan minimal antarkan 10 jenazah.
Akan tetapi, sering kali Rudi bisa antarkan 20 hingga 30 jenazah perharinya.
"Aduh, kalau cerita dulu mah enggak usah ditanya. Bukan kewalahan lagi, laporan pengantaran bisa 400 jenazah perhari, saya sendiri maksimal-maksimalnya bisa antar 30 jenazah itu sudah kerja dari pagi sampai malam," ungkapnya.
Baca juga: Gelombang Ketiga Covid-19, Bar di Jaksel Masih Bandel, Sanksi Ditutup 7 Hari dan Denda Rp 50 Juta
Rudi menduga penurunan kasus kematian itu lantaran kini semua warga DKI Jakarta sudah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19.
Sehingga kasus kematian bisa ditekan walaupun kasus penularan jumlahnya hampir sama seperti Juli 2021 lalu.
Meski begitu, Rudi tidak menampik ada rasa kekhawatiran kasus kematian bisa melonjak tajam lagi usai varian Omicron melonjak.
Kalau kasus kematian meninggi, maka ia akan bekerja lembur setiap hari untuk melayani jenazah seperti varian Delta tahun lalu.
Baca juga: Tenda hingga Bangsal Mulai Disiapkan Hadapi Lonjakan Covid-19
Sampai saat ini kata Rudi, protap pengantaran jenazah masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Sopir wajib menggunakan pakaian hazmat sekali pakai.
Diketahui sejak penularan varian Omicron Indonesia alami lonjakan kasus Covid-19.
Perharinya penularan Covid-19 mencapai 33.729 orang perhari pada 5 Februari 2022 lalu.