Hasil sampel yang dikirimkan membutuhkan proses yang cukup lama untuk mengetahui hasilnya.
Oleh karena itu, ia tak memandang varian yang mengonfirmasi pasien itu, namun yang terpenting adalah penanganan.
"Maka itu apapun varian nya, kita kan sedang tren Omicron. tetapi kalo sudah terkoreksi harus segera ditangani terlepas apakah varian delta atau omicron," katanya.
Hingga dua bulan ini, dikatakan Tanti pihaknya sudah mengirimkan ratusan sampel yang dikirimkan ke LIPI maupun Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes).
Dan dari ratusan itu baru ada dua sampel yang merujuk pada varian Omicron.
"Total semua ada 145 sampel, terbagi 10 Balitbangkes dan 135 LIPI. Selebihnya karena antri kita tidak bisa menyampaikan apakah ini varian Omicron atau Delta karena alokasinya kita hanya kebagian 10 sampel seminggu, jadi kita masih menunggu terus," ujarnya.
Baca juga: Pelaku Pengeroyokan Brutal Remaja Pencari Kucing di Bekasi Ternyata Gangster yang Kerap Berulah
Tanti menyampaikan jika dua orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron itu pun juga saat ini dipastikan sudah dalam kondisi sembuh. Artinya sudah negatif Covid-19.
Meski begitu, Tanti enggan menjelaskan warga mana yang terpapar varian omicron itu
Puluhan Tenaga Kesehatan di Kota Bekasi Tertular Covid-19
Kasus Covid-19 di Kota Bekasi terus mengalami kenaikan beberapa minggu belakangan.
Bahkan kini virus ini mulai mengancam para tengah kesehatan (Nakes) yang jadi garda terdepan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengatakan berdasarkan catatannya sudah ada puluhan nakes yang terpapar Covid-19, selama meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Bekasi beberapa minggu terakhir ini.
"Tenaga kesehatan sekitar 50 orang yang sudah terpapar Covid-19," kata Tanti Rohilawati, Rabu (9/2/2022).
Meski begitu, Tanti tak merinci nakes dari Rumah Sakit mana yang terpapar Covid-19 itu.
Oleh karena itu, mengingat melonjak kasus Covid-19 saat ini, pihaknya berencana akan menambah ruang isolasi dan ruang ICU di rumah sakit mengantisipasi lonjakan pasien yang di rawat.
"Saat ini tempat tidur yang tersedia ruang isolasi dan ICU (rumah sakit) itu jumlahnya di 1200 lebih, untuk mengantisipasi karna sekarang sudah terisi di 500 tempat tidur artinya ini harus diantisipasi apabila masih dibutuhkan ruang isolasi," kata Tanti.
Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bekasi yakni Ellya Niken Prastiwi memastikan jika para nakes saat ini lebih siap dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Insya Allah nakes (khususnya dokter/anggota IDI) secara mental dan keilmuan lebih siap dari sebelumnya , dimana pandemi sudah berjalan hampir 2 tahun," kata Niken.
Baca juga: Remaja di Bekasi yang Tewas saat Mencari Kucing Sempat Selamatkan Diri Meski Kondisinya Sekarat
Mengingat saat ini lonjakan kasus Covid-19 mulai mengancam para nakes.
Ia juga mengimbau untuk tetap mengedepankan prokes, baik itu dalam penggunaan masker ketika beraktivitas.
"Vaksin nakes sudah boster, sehingga segera melakukan boster bagi yang belum. Tetap menjaga stamina daya tahan tubuh istirahat cukup, gizi seimbang. Menghindari stress, para ahli menganjurkan untuk banyak minum menjaga tenggorokan dalam kondisi baik," ucapnya. (tribun network/thf/wartakotalive.com)