Namun bukannya menepi, seorang pembalap liar malah tancap gas dalam-dalam dan menabrak Briptu Fuad hingga terpental dari kendaraannya.
“Namun mereka bukan merapat ke kiri tiba-tiba dalam bentuk sejajar dalam kecepatan tinggi mereka langsung menabrak Fuad. Akhirnya semua jatuh, nah saat itu pelaku balap liar ini bangun dan mau lari tapi bisa diamankan,” ucapnya.
Akibat tabrakan itu, kaki kiri Briptu Fuad pun mengalami cedera parah hingga tak bisa digerakan dan langsung dilarikan ke rumah sakit agar segera mendapat tindakan medis.
“Korban setelah dibawa ke rumah sakit, hasil rontgen ada tulang yang patah dan harus operasi tapi harus koordinasi sama keluarga,” ungkap Winam.
Jalan Raya Kali Andong Kerap Jadi Lokasi Balapan Liar
Lanjut Winam, Jalan Raya Kali Andong atau yang biasa dikenal Jalan Raya Parung Ciputat memang kerap menjadi lokasi balap liar para remaja.
“Di Kali Andong sudah beberapa kali, bukan kami tidak bisa menghadang mereka tapi mereka yang merasa kegiatannya terganggu oleh kami,” papar Winam.
“Disana biasanya pembalap liar dari Pamulang, Ciputat, pakai track Jalan Raya Parung-Ciputat, itu sudah sering sekali. Kami sering amankan puluhan motor dan sudah ditindak tapi tidak jera, hobi ini kayak jamur, timbul tenggelam,” timpalnya lagi.
Terakhir, Winam berujar ada tindakan dari pemerintah setempat untuk memasang pita kejut (tanggulan untuk memperlambat laju kendaraan) di lokasi tersebut.
“Berharap pada pemda agar dikasih pita kejut. Kalau enggak dikasih (dipasang pita kejut) bisa dipakai terus untuk track balap liar,” pungkasnya.
Warga Resah
Seorang pedagang kopi di lokasi sekitar yang enggan disebutkan namanya, menyebutkan, warga sekitar juga sangat resah dengan keberadaan para pelaku balap liar ini yang sering beraksi pada tengah malam hingga dini hari.
“Ganggu mah pasti ya mas, namanya malam kan mau istirahat. Ini malah keberisikan jadinya kan knalpotnya berisik-berisik banget itu,” ungkapnya pada TribunJakarta di lokasi kejadian, Minggu (13/3/2022).
Ia menyebut, para pelaku balap liar ini seringkali melawan kepada warga yang mencoba membubarkannya.
“Sudah pernah dibubarin. Tapi giliran ditegur malah galakan dia (pelaku balap liar),” pungkasnya.
Baca juga: PDIP Soroti Pencemaran Batubara di Marunda hingga Pemprov DKI Siapkan Sanksi
Menyoal kejadian itu tertabraknya seorang anggota polisi oleh pelaku balap liar, ia mengaku tak tahu menahu dan hanya mendengar dari mulut ke mulut saja.
“Kalau yang ketabrak saya gak tahu, tapi orang di rumah (tetangga sekitar) pada ngomongin, kan di sosmed juga ada itu videonya. Katanya sih balapan di Kali Andong terus dikejar nah ditabraknya di depan sini (Mal The Park),” pungkasnya. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)
Bacok 3 Warga Depok, Keganasan Gangster T2CR Buat Kapolda Metro Geram
Kasus gangster bacok tiga warga Depok mendapat atensi dari Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran.
Jenderal bintang dua itu geram membaca pemberitaan aksi brutal gangster tersebut.
Terkini, jajaran Polres Metro Depok telah menangkap sejumlah pelaku.
Atas perbuatannya para pelaku dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan atau penganiayaan secara bersama-sama, dengan ancaman penjara di atas lima tahun.
Kelompok Pelaku Menamakan Diri Geng T2CR
Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Imran Edwin Siregar mengatakan, para pelaku yang diamankan merupakan anggota dari beberapa geng yang bergabung untuk menyerang kelompok lain.
"Jadi mereka ini menamakan diri dengan geng T2CR, jadi gabungan dari Geng Tanjok, Kasino, Crime, dan Kresek. Ini senjatanya ada celurit, parang, pedang, semuanya mematikan ini diambil dari TKP dan rumahnya," tuturnya.
Terakhir, Imran berujar para pelaku dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan atau penganiayaan secara bersama-sama, dengan ancaman penjara di atas lima tahun.
"Pasal 170 KUHP. Ancaman penjara diatas lima tahun," pungkasnya.
Motif Gangster
Polisi menyebut motif sementara gangster serang warga di kawasan Cagar Alam, Pancoran Mas, Kota Depok, adalah tawuran.
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno, menuturkan, para pelaku awalnya tengah melarikan diri usai kalah tawuran dengan kelompok musuhnya.
Ketika melintas di lokasi, para pelaku diadang oleh warga yang kesal karena para pelaku membawa senjata tajam.
"Motif sementara dari pelaku pembacokan awalnya mereka tawuran dengan kelompok lain di sekitar lokasi, kemudian kalah jumlah melarikan diri dan melintasi TKP (tempat kejadian perkara)," ujar Yogen di ruangannya, Senin (7/3/2022).
"Disitu ada warga yang berkumpul kemudian beberapa warga mencoba mengamankan pelaku yang lewat karena membawa sajam (senjata tajam), kemudian pelaku membacoki warga dan merusak lingkungan sekitar," jelasnya lagi.
Geram Kerja Polres, Polsek Tak Tuntas, Kapolda Bakal Terjun ke Lokasi Rawan Tawuran dan Begal
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dalam rapat jajaran polda menyampaikan kegusaran sekaligus kegeramannya atas maraknya gangguan keamanan masyarakat dan kejahatan jalanan di wilayah yang dipimpinnya, Jadetabek (Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi).
Di antaranya tawuran pelajar, penyerangan gangster hingga begal yang mengakibatkan adanya korban luka hingga meninggal dunia.
"Kemarin, saya membaca (portal online), ada sebuah berita, di Depok ada warga yang terluka diserang ganster. Kemudian di wilayah Bekasi terjadi begal, terjadi tawuran," ujar Fadil Imran dalam rapat dalam video unggahan di akun instagram @kapoldametrojaya seperti dikutip TribunJakarta.com, Selasa (8/3/2022).
Baca juga: Temuan KPAI Soal Pencemaran di Marunda: Gunungan Batubara hingga Debu Menumpuk 1 Sentimeter
Fadil mengatakan Polda Metro Jaya akan mengintervensi penanganan terhadap kasus tawuran dan begal di wilayah Jadetabek ini.
"Saya akan datang ke lokasi-lokasi yang rawan tersebut, sesuai dengan jam kejadian," tegas Fadil.
"Saya akan evaluasi bersama-sama kita susun intervensi yang dapat membuat masyarakat aman dan nyaman," sambungnya.
Fadil pun memerintahkan Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) untuk menyusun rencana aksi untuk mengidentifikasi kasus kamtibmas dan kejahatan jalanan ini.
"Catat betul pak kapolsek, saya akan datang ke lokasi-lokasi rawan tersebut," ucap tegas Fadil.
"Saya minta Pak Dirkrimum disusun betul rencana aksi itu untuk mengidentifikasi kasus yang menganggu masyarakat. Khususnya di wilayah Bekasi, Depok, Tangerang. Pak Dirkrimum disiapkan operasinya itu," imbuhnya.
Asyik Santap Nasi Uduk Usai Pulang Mancing, Warga Depok Diserang Gerombolan Remaja Bersenjata Tajam
Tiga warga menjadi korban penyerangan sekelompok orang pada Minggu (6/3/2022) dini hari kemarin di kawasan Cagar Alam, Pancoran Mas, Kota Depok.
Mereka yakni IS (27), SU (34), dan IA (44) mengalami luka bacok di beberapa bagian tubuhnya.
Seorang korban, IS, mengatakan, dirinya harus mendapatkan beberapa luka jahitan akibat terkena bacokan pada bagian punggung.
Ia juga mengatakan, dirinya baru saja selesai mancing bersama teman-temannya, dan singgah di sebuah toko alat pancing.
"Di toko umpan kita sedang mesan nasi uduk, beberapa suap makan tiba-tiba datang gerombolan bocah-bocah remaja sekitar 10 motor. Satu motor bonceng tiga orang terus langsung nyerang pakai sajam (senjata tajam)," katanya dikonfirmasi wartawan, Senin (7/3/2022).
Baca juga: Sumber Pencemaran Batubara di Rusun Marunda Masih Misteri, Warga Alami ISPA, Anak Gatal-gatal
Dirinya yang terkapar ditolong warga sekitar dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan.
"Di rumah sakit gak tahu kalau ada dua orang korban warga lainnya yang terluka parah dibacok sama para pelaku," bebernya.
"Harapannya aparat kepolisian dapat segera menangkap para pelaku supaya tidak membuat resah dan jatuh korban lagi," timpalnya.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno, mengatakan saat ini pihaknya masih menyelidiki motif penyerangan tersebut.
"Untuk motif masih kita selidiki. Sejumlah saksi sudah kita mintai keterangan termasuk barang bukti cctv di sekitar lokasi," pungkasnya. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunJakarta.com)