News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Ditabrak Joki hingga Kapolda Geram Ulah Gangster di Depok, Wali Kota M Idris Angkat Bicara

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lima tersangka anggota gangster yang menyerang sekelompok warga di Depok, Jawa Barat ditangkap aparat Polda Metro Jaya dan ditampilkan saat konferensi pers, Jumat (11/2/2022)

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Belakangan aksi kejahatan dan gangguan kantibmas di Kota Depok, Jawa Barat jadi sorotan.

Bahkan kejahatan tersebut memakan korban, baik dari anggota polisi maupun warga.

Alhasil warga Depok dilanda kecemasan, terutama jika malam hingga dini hari.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran sampai turun langsung ke lokasi tawuran gangster yang berujung pemcabokan tiga warga Depok.

Setelah rentetan kasus itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris bersuara.

Briptu Fuad dilarikan ke rumah sakit (TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma)

Marak Aksi Tawuran hingga Balap Liar di Depok, Ini Kata Wali Kota

Wali Kota Depok, Mohammad Idris, angkat bicara terkait viralnya kasus tawuran hingga balap liar yang terjadi beberapa hari belakangan ini.

Kepada wartawan, Idris mengaku pihaknya merasa prihatin dengan beberapa kasus tersebut.

“Kita sangat prihatin ya dengan kejadian seperti ini, yang sebelumnya juga kita sudah merasa aman, karena memang tidak ada kejadian-kejadian ini khususnya selama covid,” kata Idris saat dikonfirmasi,” Senin (14/3/2022).

“Jangan sampai justru lepas Covid-19 terjadi hal-hal yang tidak kami inginkan. Jangan Covid-19 menjadi sebuah bencana karena anak-anak kita suka berantem, kita kan enggak tahu cara komunikasi Tuhan pada kita, maka harus benar-benar ditertibkan,” sambungnya lagi.

Apresiasi TNI dan Polri

Idris juga mengapresiasi aparat TNI dan Polri yang telah bertindak cepat menangani kasus tawuran dan balapan liar ini.

“Terimakasih terutama dari teman-teman TNI Polri yang bisa menyelesaikan persoalan-persoalan ini,” ungkapnya.

Untuk informasi, beberapa hari lalu terjadi aksi tawuran di Kecamatan Pancoran Mas yang menyebabkan tiga warga terluka sabetan senjata tajam

Beberapa hari berselang dari kejadian itu, seorang anggota Tim Perintis Presisi Polres Metro Depok, Briptu Fuad, mengalami patah kaki akibat ditabrak saat tengah membubarkan balap liar di kawasan Bojongsari.

Wali Kota Depok Mohammad Idris saat dijumpai wartawan di GOR Kota Depok, Jumat (25/2/2022).

Wilayahnya Marak Tawuran dan Balap Liar, Walkot Depok Sebut Pemicu Minim Ruang Bermain Anak Muda

Wali Kota Depok, Mohammad Idris, angkat bicara terkait maraknya aksi tawuran dan balap liar yang terjadi beberapa hari belakangan ini.

Ia menyebut, pihaknya tengah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk mencegah kenakalan remaja ini kembali terjadi.

"Antisipasinya dari pemkot kita harus bisa membentengi mereka dan bisa melakukan tindakan dan pencegahan," ujar Idris dikonfirmasi wartawan, Senin (14/3/2022).

Baca juga: Angka Kematian dan BOR Terus Turun, Wagub DKI Harap Minggu Depan Ibu Kota Turun Jadi PPKM Level 1

Lebih lanjut, Idris berujar bahwa fasilitas anak-anak muda bermain di Kota Depok memang masih kurang jumlahnya.

"Fasilitas anak-anak muda bermain di Kota Depok ini masih minim," bebernya.

Oleh sebab itu, Idris menururkan pihaknya akan menata agar ada sarana oalahraga di setiap kecamatan.

"Kita akan menata di setiap kecamatan akan ada satu gelanggang olaharaga yang akan dipadu dengan UMKM, itu nantinya akan ada disetiap kecamatan," katanya.

"Tahun ini ada tiga kecamatan dan Insya Allah akan selesai pada tahun 2025. GOR, balai rakyat, alun-alun yang bisa dimanfaatkan anak muda," pungkasnya.

Brutalnya Pembalap Liar di Kali Andong Depok, Tancap Gas Dalam-dalam hingga Briptu Fuad Terpental

Seorang personel Tim Perintis Presisi Polres Metro Depok, Briptu Fuad, mengalami patah kaki usai ditabrak joki atau pembalap liar di Jalan Kali Andong, Bojongsari, pada Sabtu (12/3/2022) dini hari.

Kepala Tim Perintis Presisi Polres Metro Depok, AKP Winam Agus menjelaskan kronologi tabrakan yang menimpa anak buahnya itu hingga harus di operasi.

Dia juga menuturkan Jalan Raya Kali Andong atau yang biasa dikenal Jalan Raya Parung Ciputat memang kerap menjadi lokasi balap liar para remaja.

“Di Kali Andong sudah beberapa kali, bukan kami tidak bisa menghadang mereka tapi mereka yang merasa kegiatannya terganggu oleh kami,” papar Winam.

“Disana biasanya pembalap liar dari Pamulang, Ciputat, pakai track Jalan Raya Parung-Ciputat, itu sudah sering sekali. Kami sering amankan puluhan motor dan sudah ditindak tapi tidak jera, hobi ini kayak jamur, timbul tenggelam,” timpalnya lagi.

Baca juga: Satu Keluarga di Tanjung Priok Sedih dan Galau, Anjing Siberian Husky Belasan Juta Digondol Maling

Terakhir, Winam berujar ada tindakan dari pemerintah setempat untuk memasang pita kejut (tanggulan untuk memperlambat laju kendaraan) di lokasi tersebut.

Terpisah warga juga mengaku resah dengan aksi balapan liar di Jalan Kali Andong hingga polisi pun jadi korban.

Kronologi Briptu Fuad Ditabrak Joki Balap Liar hingga Patah Kaki

Peristiwa ini berawal ketika pihaknya tengah menggelar patroli rutin.

“Kami lagi intens tentang tawuran atau kejahatan jalanan, setiap malam kita all out tim kami semua keluar 20 orang dibagi empat tim. Kita bagi wilayah Timur, Selatan, Utara, Barat,” ujar Winam pada wartawan, Minggu (13/3/2022).

Lanjut Winam, tim yang bertugas di wilayah Barat Kota Depok dan dipimpin oleh Brigadir Yoga menerima laporan adanya aksi balap liar di Jalan Raya Kali Andong.

Diakui Winam, bahwa di lokasi tersebut pihaknya memang kerap kali menerima laporan masyarakat adanya aksi balap liar.

“Tim Barat yang dipimpin Brigadir Yoga menerima laporan lewat hotline polres bahwa di Kali Andong, lagi-lagi di Kali Andong, kami sudah sering terima laporan di sana dengan kasus pelanggaran balap liar,” jelas Winam.

“Kami hadir jam 3.40 WIB, masyarakat sudah ramai dan beberapa pelaku balap liar sudah beberapa tarikan,” sambungnya lagi.

Layar tangkap saat Briptu Fuad terjatuh ditabrak pembalap liar di Jalan Raya Parung-Ciputat (TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma)

Lanjut Winam, kehadiran para personelnya pun membuat para pelaku balap liar ini kocar-kacir melarikan diri hingga akhirnya terjadi aksi kejar mengejar.

“Saat ketemu kami mereka berhamburan lari. Anggota kami mengejar terpencar dan satu-satu tertangkap. Saat insiden ini tentang anggota kami yang kena musibah, saat pengejaran satu orang itu sudah didahului oleh anggota kami supaya mereka memperlambat lajunya,” tuturnya.

Dari sisi kanan, Winam mengatakan Briptu Fuad telah melambaikan tangan kirinya agar para pelaku balap liar ini menepi.

Namun bukannya menepi, seorang pembalap liar malah tancap gas dalam-dalam dan menabrak Briptu Fuad hingga terpental dari kendaraannya.

“Namun mereka bukan merapat ke kiri tiba-tiba dalam bentuk sejajar dalam kecepatan tinggi mereka langsung menabrak Fuad. Akhirnya semua jatuh, nah saat itu pelaku balap liar ini bangun dan mau lari tapi bisa diamankan,” ucapnya.

Akibat tabrakan itu, kaki kiri Briptu Fuad pun mengalami cedera parah hingga tak bisa digerakan dan langsung dilarikan ke rumah sakit agar segera mendapat tindakan medis.

“Korban setelah dibawa ke rumah sakit, hasil rontgen ada tulang yang patah dan harus operasi tapi harus koordinasi sama keluarga,” ungkap Winam.

Jalan Raya Kali Andong Kerap Jadi Lokasi Balapan Liar

Lanjut Winam, Jalan Raya Kali Andong atau yang biasa dikenal Jalan Raya Parung Ciputat memang kerap menjadi lokasi balap liar para remaja.

“Di Kali Andong sudah beberapa kali, bukan kami tidak bisa menghadang mereka tapi mereka yang merasa kegiatannya terganggu oleh kami,” papar Winam.

“Disana biasanya pembalap liar dari Pamulang, Ciputat, pakai track Jalan Raya Parung-Ciputat, itu sudah sering sekali. Kami sering amankan puluhan motor dan sudah ditindak tapi tidak jera, hobi ini kayak jamur, timbul tenggelam,” timpalnya lagi.

Terakhir, Winam berujar ada tindakan dari pemerintah setempat untuk memasang pita kejut (tanggulan untuk memperlambat laju kendaraan) di lokasi tersebut.

“Berharap pada pemda agar dikasih pita kejut. Kalau enggak dikasih (dipasang pita kejut) bisa dipakai terus untuk track balap liar,” pungkasnya.

Lokasi Briptu Fuad jatuh dari kendaraanya usai ditabrak pembalap liar di Jalan Raya Parung-Ciputat, Bojongsari, Kota Depok, Minggu (13/3/2022) (TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma)

Warga Resah

Seorang pedagang kopi di lokasi sekitar yang enggan disebutkan namanya, menyebutkan, warga sekitar juga sangat resah dengan keberadaan para pelaku balap liar ini yang sering beraksi pada tengah malam hingga dini hari.

“Ganggu mah pasti ya mas, namanya malam kan mau istirahat. Ini malah keberisikan jadinya kan knalpotnya berisik-berisik banget itu,” ungkapnya pada TribunJakarta di lokasi kejadian, Minggu (13/3/2022).

Ia menyebut, para pelaku balap liar ini seringkali melawan kepada warga yang mencoba membubarkannya.

“Sudah pernah dibubarin. Tapi giliran ditegur malah galakan dia (pelaku balap liar),” pungkasnya.

Baca juga: PDIP Soroti Pencemaran Batubara di Marunda hingga Pemprov DKI Siapkan Sanksi

Menyoal kejadian itu tertabraknya seorang anggota polisi oleh pelaku balap liar, ia mengaku tak tahu menahu dan hanya mendengar dari mulut ke mulut saja.

“Kalau yang ketabrak saya gak tahu, tapi orang di rumah (tetangga sekitar) pada ngomongin, kan di sosmed juga ada itu videonya. Katanya sih balapan di Kali Andong terus dikejar nah ditabraknya di depan sini (Mal The Park),” pungkasnya. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)

Bacok 3 Warga Depok, Keganasan Gangster T2CR Buat Kapolda Metro Geram

Kasus gangster bacok tiga warga Depok mendapat atensi dari Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran.

Jenderal bintang dua itu geram membaca pemberitaan aksi brutal gangster tersebut.

Terkini, jajaran Polres Metro Depok telah menangkap sejumlah pelaku.

Atas perbuatannya para pelaku dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan atau penganiayaan secara bersama-sama, dengan ancaman penjara di atas lima tahun.

Kelompok Pelaku Menamakan Diri Geng T2CR

Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Imran Edwin Siregar mengatakan, para pelaku yang diamankan merupakan anggota dari beberapa geng yang bergabung untuk menyerang kelompok lain.

"Jadi mereka ini menamakan diri dengan geng T2CR, jadi gabungan dari Geng Tanjok, Kasino, Crime, dan Kresek. Ini senjatanya ada celurit, parang, pedang, semuanya mematikan ini diambil dari TKP dan rumahnya," tuturnya.

Terakhir, Imran berujar para pelaku dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan atau penganiayaan secara bersama-sama, dengan ancaman penjara di atas lima tahun.

"Pasal 170 KUHP. Ancaman penjara diatas lima tahun," pungkasnya.

Lima tersangka anggota gangster yang menyerang sekelompok warga di Depok, Jawa Barat ditangkap aparat Polda Metro Jaya dan ditampilkan saat konferensi pers, Jumat (11/2/2022) (Tribunnews.com/ Fandi Permana)

Motif Gangster

Polisi menyebut motif sementara gangster serang warga di kawasan Cagar Alam, Pancoran Mas, Kota Depok, adalah tawuran.

Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno, menuturkan, para pelaku awalnya tengah melarikan diri usai kalah tawuran dengan kelompok musuhnya.

Ketika melintas di lokasi, para pelaku diadang oleh warga yang kesal karena para pelaku membawa senjata tajam.

"Motif sementara dari pelaku pembacokan awalnya mereka tawuran dengan kelompok lain di sekitar lokasi, kemudian kalah jumlah melarikan diri dan melintasi TKP (tempat kejadian perkara)," ujar Yogen di ruangannya, Senin (7/3/2022).

"Disitu ada warga yang berkumpul kemudian beberapa warga mencoba mengamankan pelaku yang lewat karena membawa sajam (senjata tajam), kemudian pelaku membacoki warga dan merusak lingkungan sekitar," jelasnya lagi.

Geram Kerja Polres, Polsek Tak Tuntas, Kapolda Bakal Terjun ke Lokasi Rawan Tawuran dan Begal

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dalam rapat jajaran polda menyampaikan kegusaran sekaligus kegeramannya atas maraknya gangguan keamanan masyarakat dan kejahatan jalanan di wilayah yang dipimpinnya, Jadetabek (Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi).

Di antaranya tawuran pelajar, penyerangan gangster hingga begal yang mengakibatkan adanya korban luka hingga meninggal dunia.

"Kemarin, saya membaca (portal online), ada sebuah berita, di Depok ada warga yang terluka diserang ganster. Kemudian di wilayah Bekasi terjadi begal, terjadi tawuran," ujar Fadil Imran dalam rapat dalam video unggahan di akun instagram @kapoldametrojaya seperti dikutip TribunJakarta.com, Selasa (8/3/2022).

Baca juga: Temuan KPAI Soal Pencemaran di Marunda: Gunungan Batubara hingga Debu Menumpuk 1 Sentimeter

Fadil mengatakan Polda Metro Jaya akan mengintervensi penanganan terhadap kasus tawuran dan begal di wilayah Jadetabek ini.

"Saya akan datang ke lokasi-lokasi yang rawan tersebut, sesuai dengan jam kejadian," tegas Fadil.

"Saya akan evaluasi bersama-sama kita susun intervensi yang dapat membuat masyarakat aman dan nyaman," sambungnya.

Fadil pun memerintahkan Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) untuk menyusun rencana aksi untuk mengidentifikasi kasus kamtibmas dan kejahatan jalanan ini.

"Catat betul pak kapolsek, saya akan datang ke lokasi-lokasi rawan tersebut," ucap tegas Fadil.

"Saya minta Pak Dirkrimum disusun betul rencana aksi itu untuk mengidentifikasi kasus yang menganggu masyarakat. Khususnya di wilayah Bekasi, Depok, Tangerang. Pak Dirkrimum disiapkan operasinya itu," imbuhnya.

Asyik Santap Nasi Uduk Usai Pulang Mancing, Warga Depok Diserang Gerombolan Remaja Bersenjata Tajam

Tiga warga menjadi korban penyerangan sekelompok orang pada Minggu (6/3/2022) dini hari kemarin di kawasan Cagar Alam, Pancoran Mas, Kota Depok.

Mereka yakni IS (27), SU (34), dan IA (44) mengalami luka bacok di beberapa bagian tubuhnya.

Seorang korban, IS, mengatakan, dirinya harus mendapatkan beberapa luka jahitan akibat terkena bacokan pada bagian punggung.

Ia juga mengatakan, dirinya baru saja selesai mancing bersama teman-temannya, dan singgah di sebuah toko alat pancing.

"Di toko umpan kita sedang mesan nasi uduk, beberapa suap makan tiba-tiba datang gerombolan bocah-bocah remaja sekitar 10 motor. Satu motor bonceng tiga orang terus langsung nyerang pakai sajam (senjata tajam)," katanya dikonfirmasi wartawan, Senin (7/3/2022).

Baca juga: Sumber Pencemaran Batubara di Rusun Marunda Masih Misteri, Warga Alami ISPA, Anak Gatal-gatal

Dirinya yang terkapar ditolong warga sekitar dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan.

"Di rumah sakit gak tahu kalau ada dua orang korban warga lainnya yang terluka parah dibacok sama para pelaku," bebernya.

"Harapannya aparat kepolisian dapat segera menangkap para pelaku supaya tidak membuat resah dan jatuh korban lagi," timpalnya.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno, mengatakan saat ini pihaknya masih menyelidiki motif penyerangan tersebut.

"Untuk motif masih kita selidiki. Sejumlah saksi sudah kita mintai keterangan termasuk barang bukti cctv di sekitar lokasi," pungkasnya. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunJakarta.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini