News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bocah 3 Tahun di Bekasi Suka Makan Barang Aneh, Setiawati Bingung: Kok Sandal Banyak yang Buntung

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Balita berusia 3 tahun di Muaragembong, Kab Bekasi gemar makan kertas, kebiasaan ini sudah dilakukan sejak sekitar dua tahun.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setiawati, orang tua balita berinisial GI (3) asal Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, yang suka memakan kertas mengatakan anaknya tak mengalami gangguan pencernaan meski kebiasaan tersebut muncul sejak GI berumur 1 tahun. 

"Tadinya saya khawatir sama dia, takut dia kenapa-kenapa gitu. Alhamdulillah enggak, enggak pernah ngeluh sakit dia," ucap Setiawati saat dikonfirmasi, Rabu (23/3/2022).

Ia mengatakan benda-benda tak lazim yang ditelan oleh GI keluar saat anaknya buang air besar.

Tak hanya kertas, namun juga sandal, kerikil dan styrofoam.

"Waktu dia makan sandal kalau saya perhatiin pas buang air, hijau ya keluarnya, utuh warna juga hijau. Kadang dia juga suka makan kerikil kecil-kecil, keluar juga," ungkapnya.

Setiawati menambahkan selain dikarenakan anaknya tak mengalami sakit atau kendala, dirinya juga mengkhawatirkan biaya apabila melakukan cek kesehatan di rumah sakit.

Apalagi, ia hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga.

Baca juga: Bocah 3 Tahun di Muaragembong Gemar Santap Kertas, di Gunungkidul Ada Bocah Ketagihan Merokok

Sedangkan suaminya hanya bekerja sebagai buruh tambak. 

"Saya enggak pernah bawa ke dokter karena memang dia enggak sakit. Kalau ke sana kan juga harus pakai uang, bapaknya kan di tambak, saya di rumah gini saja enggak ngapa-ngapain, hanya ibu rumah tangga," tutur Setiawati.

Seorang anak berinisial GI (3) asal Kampung Bulak Sukadana, Desa Jayasakti Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, viral di media sosial lantaran memiliki kebiasaan yang tak lazim.

Tidak seperti anak-anak pada umumnya, GI suka memakan benda-benda aneh seperti kertas, styrofoam, kardus maupun sandal jepit.

DS (kiri) balita di Gunungkidul yang kecanduan merokok saat ditemui pada Selasa (22/3/2022) bersama ibunya. (TribunJogya/Alexander Ermando)

Ibunda GI, Setiawati menjelaskan kebiasaan anaknya yang doyan nyemil kertas terjadi sejak GI berumur 1 tahun.

Kala itu, ia mengira bahwa anaknya hanya iseng seperti balita lain yang suka memasukan barang ke dalam mulutnya.

"Saya kira mah cuma main-main biasa, dia kunyah-kunyah. Tapi kemarin nggak dia kunyah, itu dimakan sama dia," ucap Setiawati saat dikonfirmasi.

Setelahnya, ia semakin melihat keanehan pada anaknya.

GI ternyata juga suka memakan sandal. 

"Saya berasa ngeliat dia aneh tuh pas umur 1 tahun, kok ini sandal banyak yang buntung gitu, saya perhatiin bocah ini makan sendal. Jadi sempat saya larang ya namanya sandal, itu marah dia sampai keseringan, dia makan sandal sampai saya ganti sandal baru," tuturnya.

Ketika dilarang, GI malah memakan barang-barang lain untuk mengalihkan hasratnya yang suka makan kertas, styrofoam dan kardus juga dijadikan santapan layaknya camilan.

Baca juga: Viral Bocah di Bekasi Punya Kebiasaan Tak Lazim Suka Nyemil Kertas Hingga Sandal, Ini Kata Sang Ibu

Setiawati mengaku sering mengambil paksa barang-barang tersebut ketika GI
memasukannya ke dalam mulut.

Namun, anaknya malah mengamuk sehingga ia merasa serba salah.

"Saya sempat larang, diambil lah gitu nggak boleh, malu lah, masa makan kertas. Enggak mau dia, ngamuk," ungkap Setiawati.

Sang anak kata Setiawati dalam satu bulan bisa membeli lima pasang sandal hanya untuk dimakan.

Tabiat aneh yang dilakukan dua bocah usia 3 tahun ini sungguh bikin miris dan membuat ibunya menderita tak berdaya. (TribunJakarata dan TribunJogya)

"Senang banget makan sandal baru, sandal yang bersih, satu bulan itu bisa beli sampai 5 pasang," tuturnya.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto mengaku akan melakukan pengecekan terkait adanya balita yang gemar memakan sandal di Bekasi.

"Kami akan mendalami dulu terkait hal ini. Sebagaimana informasi yang beredar anak memakan sesuatu yang tidak wajar," kata Susanto.

Susanto belum menjelaskan penanganan yang bakal dilakukan oleh KPAI.

Menurutnya, perlu pengecekan detail terkait peristiwa ini.

"Kami masih memerlukan pendalaman untuk memastikan intervensi penanganan lanjutan," ujarnya.(Tribun Network/bas/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini