“Jadi dulu saya bakal ngerangkum materi-materi di buku dari sore hari sampai malam,” kata Kamila.
Waktu Persiapan yang Sempit
Mengenai persiapan yang diperlukan, Kamila mengaku berfokus kepada nilai dari kelas 10 hingga 12 serta curriculum vitae (CV).
Dia pun sempat mengikuti berbagai organisasi hingga perlombaan, seperti pidato bahasa Inggris hingga pengolahan aplikasi.
Menurut pengakuan Kamila, semuanya tersebut ditempuhnya ketika menginjak kelas 12.
“Mungkin yang saya bisa share yang paling harus dipersiapkan yaitu nilai dan CV berupa organisasi, pengalaman leadership, dan lomba-lomba.”
“Ketika saya bertekad mau kuliah di luar negeri, kelas 12 jadi waktu saya cukup sempit untuk mempersiapkan itu.”
“Untuk nilai, saya upaya untuk maksimalkan nilai saya di semester yang tersisa,” ujarnya.
Baca juga: Video Azan Viral, Ari Lesmana: Beban Berat Ya
Baca juga: Viral Harimau Kelilingi Rumah Penduduk di Bengkalis Riau, Sebelumnya Sudah Ada Warga yang Dimangsa
Alasan Kuliah ke Luar Negeri: Mau Banggakan Orang Tua dan Cari Tantangan
Ketika ditanya alasan mendaftar ke universitas di luar negeri, Kamila mengaku ingin membanggakan kedua orang tuanya dan mencari tantangan.
“Alasan utamanya karena saya mau banggain orang tua saya. Layaknya anak dan orang tua yang lain, hubungan saya dan mereka ada banyak lika-liku. Jadi ini cara saya untuk berterima kasih dengan mereka.”
“Dan saya juga sangat suka dengan tantangan. Saya lihat kuliah di luar negeri sebagai tantangan,” ujarnya.
Di sisi lain, Kamila pun masih berusaha untuk mencari beasiswa untuk biaya kuliahnya ketika telah memilih universitas yang ingin dia masuki.
Namun, katanya, ketika memang tidak memperoleh beasiswa maka dirinya akan bekerja paruh waktu untuk membantu biaya kuliah dan hidupnya.