Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ditlantas Polda Metro Jaya masih terus menyelidiki penyebab pasti kecelakaan maut yang terjadi di Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta Selatan pada Rabu (25/5/2022) kemarin.
Sejauh ini, Sub Direktorat Penegakkan Hukum (Subdit Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kecelakan beruntun depan Menara Saidah, Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta Selatan .
Dalam penyelidikan sementara diketahui pelaku diduga melajukan kendaraannya tak dalam kecepatan tinggi.
"Dugaan sementara mobil tidak dalam kecepatan tidak tinggi. Karena memang kondisi lalu lintas kan ramai, jadi diduga tidak dalam kecepatan tinggi," ujar Kasi Laka Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Edy Purwanto kepada wartawan, Kamis (26/5/2022).
Edy menambahkan, dalam olah TKP kecelakaan beruntun di kawasan Pancoran yang menewaskan dua orang dan empat orang luka-luka itu dipimpin langsung olehnya Kamis (26/5/2022) pagi tadi.
Selain olah TKP, polisi juga masih melakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi terkait kecelakaan tersebut. Selain itu, sopir juga masih diperiksa di Kantor Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya dan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca juga: Ratapi Nisan, Ibunda Pemotor Korban Ditabrak Pajero Nyaris Pingsan Saat Pemakaman Putranya
"Saksi yang sudah kami periksa sampai siang ini sejumlah lima orang, dari pengendara yang terlibat dan juga ada orang yang saat itu di TKP," tuturnya.
Diketahui, kecelakaan beruntun berujung dua orang tewas terjadi di kawasan Menara Saidah, Jakarta Selatan pada Rabu (25/5/2022) sekira pukul 19.30 WIB.
Kecelakaan beruntun itu melibatkan lima unit sepeda motor dan tiga unit mobil. Kemacetan sempat terjadi setelah kecelakaan itu.
Selain dua orang tewas, terdapat empat orang yang menjadi korban luka dalam insiden ini.
Mereka langsung di bawa ke Rumah Sakit Medistra dan Rumah Sakit Umum Daerah Budi Asih, Jakarta Timur untuk mendapatkan perawatan.
Keterangan saksi di lokasi
Kokoy (41), seorang sopir taksi yang terlibat dalam kecelakaan beruntun di Jalan MT Haryono, Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan pada Rabu (25/5/2022) malam, menceritakan detik-detik terjadinya kecelakaan di lokasi itu.
Menurutnya, kecelakaan berawal saat mobil Mitsubishi Pajero melintas dari arah Cawang menuju Pancoran.
"Awalnya Pajero berhenti di posisi 200 meter dari belakang sini (depan Menara Hijau)," ujar sopir taksi itu, saat ditemui di lokasi pada Rabu malam.
Setelah itu, mobil taksi yang Kokoy kendarai tersebut tiba-tiba diseruduk dari arah belakang oleh Pajero.
"Nggak lama kemudian terdengar suara teriakan, nggak tahunya motor-motor itu ditabrak sama pengemudi Pajero itu. Nggak lama kemudian mobil saya diseruduk," sambung dia.
Ia menambahkan, sebelum kejadian, situasi lalu lintas di jalan tersebut macet.
Kemudian, lima motor pada akhirnya terlibat dalam kecelakaan itu.
Baca juga: Polda Metro Dalami Penyebab Kecelakaan Beruntun di Depan Menara Saidah yang Tewaskan Dua Orang
"Kondisi lalu lintas macet, tadi Pajero kencang. Motor-motor itu kegencet mobil saya juga, satu motor kegencet, banyak luka-luka dan ada yang meninggal," kata dia.
Kondisi sang bayi
Kerabat korban, Bambang Sugeng mengatakan kecelakaan maut depan Menara Saidah itu terjadi saat Raka dan Nova dalam perjalanan pulang dari rumah orangtua di Jatinegara, Jakarta Timur.
"Dari Cipinang korban mau ke Citayam, dari sini dulu tujuan pulang ke rumahnya. Pas kejadian infonya ditabrakkan beruntun," kata Bambang di Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (26/5/2022).
Saat kecelakaan terjadi Raka dan Nova menaiki sepeda motor bersama putri mereka yang baru berusia 2 tahun, namun sang anak selamat dan kini dirawat di RSUD Budhi Asih.
Jenazah kedua korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat hingga akhirnya dibawa ke rumah duka orangtua di Kelurahan Cipinang Besar Utara (CBU).
"Anaknya berumur 2 tahun luka di bagian kepala, enam jahitan dan benjol. Anaknya saat kejadian terpental. Sekarang anaknya masih di (RSUD) Budhi Asih," ujar Bambang.
Keluarga korban harap tanggungjawab pelaku
Lebih lanjut Bambang mengatakan pihaknya meminta pengemudi mobil Pajero menanggung biaya pendidikan putri Raka dan Nova, Rafania Putri Alfaqila (2) yang selamat.
"Intinya sepenuhnya bertanggung jawab untuk anak korban sampai lulus sekolah, universitas. Anaknya baru 2 tahun umurnya, ini tuntutan keluarga," kata Bambang.
Menurutnya pihak keluarga sudah berupaya untuk menyampaikan permintaan secara langsung kepada pengemudi mobil Pajero yang menabrak sepeda motor dinaiki korban.
Tapi oleh jajaran Ditlantas Polda Metro Jaya yang menangani perkara tidak diperkenankan karena pengemudi kini masih ditahan untuk proses penyidikan lebih lanjut.
"Keluarga korban ingin tahu siapa menabraknya, namun polisi belum memberikan izin untuk bertemu. Keinginan keluarga bertanggung jawab sepenuhnya," ujarnya.
Pantauan wartawan TribunJakarta.com pada Kamis siang di rumah duka RT 09/RW 14 Kelurahan CBU, sejumlah kerabat dan tetangga sudah berdatangan untuk menyampaikan dukacita.
Sejumlah petugas dari PT Jasa Raharja pun datang untuk proses administrasi menyerahkan uang santunan kecelakaan lalu lintas kepada ahli waris pihak keluarga kedua korban.