News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

Satpam Komplek Sebut CCTV di Dekat Rumah Dinas Kadiv Propam Disambar Petir Bulan Lalu

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi CCTV yang berada di Kompleks Polri yang mengarah ke area rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (15/7/2022).

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Pengamanan (Satpam) Kompleks Polri, Duren Tiga, Kalibata, Jakarta Selatan, Jafar menyatakan penyebab penggantian decoder closed circuit television (CCTV) di area luar rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo karena sebelumnya tersambar petir.

Akibatnya, kata Jafar, CCTV yang ada di pos keamanan kompleks polri itu rusak dan memang harus diganti padahal baru diperbaiki.

"Itu kan habis dibetulin marenan (kemarin). Habis kesamber petir, makanya diganti," kata dia kepada awak media di Kompleks Polri, Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (15/7/2022).

Rumah Dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di Duren Tiga, Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (15/7/2022).

Adapun peristiwa CCTV tersambar petir itu, kata Jafar, terjadi pada sekitar satu bulan yang lalu sebelum kejadian penembakan di rumah Irjen Ferdy Sambo.

"Udah sebulanan yang lalu," kata dia.

Jafar menyatakan akibatnya ada beberapa kamera pengintai tersebut yang rusak dan error.

"Berapa ya, masih ada yang bisa. Sekitar 4 atau 3 kalau. Ya kita misal pas hujan kan kita matiin karena hujan takut kesambar petir lagi, kita nyalain pada mati semua, begitu. Jadi error kek error," ucap dia.

Baca juga: Fakta Decoder CCTV Pos Satpam Diganti Polisi Usai Insiden Baku Tembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo

Perihal pihak yang mengganti CCTV pasca kejadian penembakan di Rumah Dinas Irjen Pol Ferdy Sambo, dia menyebut kalau yang melakukan itu adalah tim penyidik kepolisian.

Saat itu, penyidik datang secara berkelompok sehingga dirinya tidak mampu menghafal berapa jumlah orang yang ikut serta mengganti decoder CCTV tersebut.

"Iya penyidik yang ganti.  Ya orang lagi banyak saya juga gak tahu dah (jumlahnya)," tukas dia.

Diketahui, aparat kepolisian sempat mengganti alat CCTV yang ada di pos keamanan Komplek Polri Duren Tiga, Kecamatan Mampang, Jakarta Selatan pada Sabtu (9/7/2022).

Hal itu diungkap oleh Ketua RT 05 RW 01 Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto saat diwawancara awak media di rumahnya.

"Maksudnya itu bukan CCTV di rumah Pak Sambo, CCTV alatnya yang di pos, ya dari mereka (yang ganti), saya tahunya hari Senin," katanya Rabu (13/7/2022).

Akibat decoder CCTV komplek diganti oleh aparat kepolisian maka sebagai ketua RT ia tak bisa memutar ulang beberapa jam setelah kejadian.

Sehingga, ia tak mengetahui jenazah korban diangkut menggunakan mobil ambulance atau mobil pribadi.

"Saya tanya sama Satpam, ya dia aja enggak tahu diganti yang baru alatnya ininya itu, ya mungkin karena semua CCTV sini kan pusatnya di pos keamanan," terangnya.

Baku Tembak Ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo

Kepolisian RI mengungkap alasan Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J ditembak mati oleh Bharada E di kediaman Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022).

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan bahwa Brigpol Yosua ditembak mati karena diduga melakukan pelecehan dan menodongkan pistol kepada istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

"Yang jelas gininya, itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar," ujar Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (11/7/2022).

Ramadhan menuturkan bahwa fakta itu diketahui berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi. Dua saksi yang diperiksa diantaranya adalah Istri Kadiv Propam dan Bharada E.

"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri KadivPropam dengan todongan senjata,” ungkap Ramadhan.

Ia menuturkan bahwa Istri Kadiv Propam disebut berteriak akibat pelecehan yang diduga dilakukan Brigadir J. Teriakan permintaan tolong tersebut pun didengar oleh Bharada E yang berada di lantai atas rumah.

Menurutnya, kehadiran Bharada E pun Brigadir J menjadi panik. Saat ditanya insiden itu, Brigadir J malah melepaskan tembakan kepada Bharasa yang berdiri di depan kamar.

“Pertanyaan Bharada E direspon oleh Brigjen J dengan melepaskan tembakan pertama kali kearah Bharada E,” tukas Ramadhan.

Diketahui, Bharada E merupakan Anggota Brimob yang bertugas sebagai pengawal Kadivpropam. Sedangkan Brigadir J adalah Anggota Bareskrim yang ditugaskan sebagai Supir dinas istri Kadiv Propam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini