"Kader Jumantik aja enggak dibolehin masuk kalau mau cek ke kamar," tambahnya.
Menurut Anita, pria itu juga dikenal temperamen dengan para tetangga.
Hingga kecurigaan warga mulai timbul saat lalat hijau keluar dari sela-sela pintu rumah.
Sekitar pukul 11.00 WIB, warga menggedor-gedor pintu kamar pria itu.
Aksi gedor pintu itu turut disaksikan petugas keamanan, Bintara Pembina Desa (Bintara) dan polisi.
Sebab, tanpa disaksikan mereka, warga takut lantaran pernah dimarahi pria itu.
"Akhirnya didobrak pintunya tapi kita enggak masuk. Saat didobrak, baunya masih menyengat," lanjutnya.
Baca juga: Warga Pasar Gadang Padang Digegerkan Penemuan Mayat Pedagang
Ketika pintu berhasil didobrak, warga kaget melihat sosok pria yang dikenalnya telah terbujur kaku di bawah lantai.
Tampak tubuhnya sudah menghitam dan tubuhnya membengkak.
Pria itu bernama Edy Baharudin (54). Berdasarkan Kartu Tanda Penduduk, Edy berasal dari Ujung Pandang.
Jasad Edy kemudian ditangani pihak kepolisian dan dibawa oleh petugas palang hitam.
Selanjutnya, temuan mayat pria di Rusun Benhil 2 ini ditangani kepolisiaan setempat.
Misteri aroma tak sedap selama seminggu lebih di rusun itu terjawab.
"Kata polisi sih, dia (Edy) sakit lalu jatuh. Bukan (pembunuhan). Kayaknya dia sakit terus jatuh atau gimana kemudian meninggal," pungkas Anita.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Misteri Bau Menyengat Sepekan di Rusun Benhil: Ternyata Berasal dari Kamar Ini, Sosoknya Menghitam,