News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sekeluarga Tewas di Jakarta Barat

Ahli Psikologi Forensik: Butuh 500 Jam Ungkap Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres

Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua APSIFOR Reni Kusumowardhani sebut perlu waktu 500 jam untuk ungkap penyebab kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Misteri kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat telah diungkap oleh kepolisian dari jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan sejumlah ahli berbagai bidang, Jum'at (9/12/2022) lalu.

Akan tetapi dalam perjalanannya, tewasnya satu keluarga itu dianggap memiliki kesulitannya sendiri untuk dapat diketahui penyebab kematian keluarga tersebut tak terkecuali ahli dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (APSIFOR).

Ketua APSIFOR, Reni Kusumowardhani mengatakan dalam proses pengungkapan kasus ini ia dan sejumlah pihak lainnya sampai memerlukan waktu hingga 500 jam pasca ditemukannya empat jenazah itu 10 November 2022 lalu.

"Kalau dibilang sulit, kasus ini pasti sulit. Makanya kalau dihitung tuh kita jumlah jam ada 500 sekian jam kita bekerja," kata Reni dalam keteranganya dikutip, Minggu (11/12/2022).

Adapun kesulitan itu dikatakan Reni salah satunya bertemu dengan keluarga korban guna mencari tahu lebih dalam informasi mengenai latarbelakang satu keluarga yang tewas itu.

Kata Reni untuk bertemu keluarga korban itu bukan suatu hal yang mudah hal itu dikarenakan keluarga korban tak ingin apa yang menimpa saudaranya itu justru menjadi aib dikemudian hari.

"Makannya saya sangat berhati-hati didalam menyampaikan. Berbeda dengan fisik, kalau psikologi mereka takut ini dianggap aib. Kita itu sampai datang mereka gak mau keluar, ditelpon gak diangkat," ucap Reni.

Adapun metode yang digunakan oleh pihaknya disebut Reni, selain berdasarkan keterangan informan ia juga perlu mencari tahu dari kesaksian tetangga sekitar rumah korban dan terutama keluarga.

APSIFOR pun ungkap Reni sampai mendatangi sekolah salah satu korban bernama Dian tempat dimana ia pernah menimba ilmu pada semasa hidupnya.

"Sampai ke sekolahan Dian dan kemudian ke keluarga lagi pada akhirnya dengan teknik (mempelajari) raport mereka mau, itu mengidentifikasi bagaimana pola perkembangan dan pola asuhnya dari masa kecil," jelasnya.

Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama sejumlah ahli menyampaikan rilis akhir terkait kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. (Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan)

Sebelumnya diberitakan, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya resmi menghentikan penyelidikan atas kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, dihentikannya kasus tersebut lantaran pihaknya tak menemukan adanya unsur pidana yang melatarbelakangi tewasnya satu keluarga tersebut.

"Oleh karenanya maka kasus ini kedepan akan kami hentikan penyelidikannya," tegas Hengki dalam konferensi pers, Jum'at (9/12/2022).

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah melibatkan sejumlah pihak itu, disebutnya tidak ditemukan adanya motif pencurian, pembunuhan atau kekerasan pasca ditemukannya ke empat jenazah itu pada 10 November 2022 lalu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini