TRIBUNNEWS.COM - Berikut fakta-fakta terkait kasus penculikan bocah di Gunung Sahari, Jakarta Pusat (Jakpus), yang berhasil ditemukan pada Senin (2/1/2023).
Setelah hampir satu bulan, yakni tepatnya 26 hari diculik, akhirnya MA (6) berhasil ditemukan.
"Alhamdulillah bahwa kerja keras tim juga masyarakat, iringan doa dari masyarakat."
"Tim yang dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat berhasil menemukan terduga pelaku dan juga korban," ungkap Komarudin di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (3/1/2023) dini hari.
Sebelumnya, MA diculik oleh seorang pria yang belakangan diketahui bernama Iwan Sumarno, di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat pada 9 Desember 2022 lalu.
Dalam rekaman CCTV, terlihat MA menaiki bajaj bersama pelaku.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pelaku Penculikan Bocah di Gunung Sahari Jakarta Telah Ditangkap!
Simak fakta-fakta terkait kasus penculikan bocah di Gunung Sahari, Jakarta Pusat, sebagai berikut:
Ditemukan di Tangerang Selatan
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin, mengungkapkan MA (6) berhasil ditemukan di Jalan Wahid Hasyim, Ciledug, Tangerang Selatan.
"Selanjutnya tim melakukan penyisiran di sekitar wilayah Cipadu, kemudian ditemukan terduga pelaku bersama korban di Jl Wahid Hasyim," ucapnya.
Ditemukan di Gerobak
Komarudin mengatakan MA ditemukan di dalam gerobak milik pelaku.
Ditemukannya pelaku penculikan tersebut berkat informasi dari masyarakat yang melihat ciri-ciri pelaku di media sosial.
Kendati demikian, Komarudin juga mengaku sempat kesulitan karena foto MA kurang jelas dan selalu berada di dalam gerobak pelaku.
"Namun, tadi kami dapat informasi bahwa ada kemiripan dengan orang yang sudah disampaikan di media, dari sana tim langsung bergerak," ungkapnya.
Dibawa Kabur Naik Bajaj
Dalam video beredar, MA sedang bersama dengan seorang pria yang menggunakan pakaian warna hitam masuk ke dalam bajaj pada 9 Desember 2022.
Baca juga: Kapolri Langsung Perintahkan Beri Trauma Healing kepada Bocah Korban Penculikan di Jakarta Pusat
Komarudin mengatakan MA tidak terlihat terpaksa mengikuti pria tersebut.
"Jadi kalau dilihat dari video dapat dicermati bahwa anak itu tidak dipaksa naik ke bajaj, kalau terlihat dalam video mereka jalan memang berdua."
"Ada orang dewasa diikuti anak-anak terus masuk ke dalam," ucapnya.
Awal Mula Identitas Pelaku Terungkap
Identitas pelaku terungkap saat kepolisian mendapat foto pelaku dari rekaman CCTV pada sebuah toko di Jalan Industri, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Emperan toko tersebut kerap menjadi tempat tidur bagi pelaku.
"Yang menggambarkan terduga pelaku yang tidurnya berpindah-pindah tempat seperti emperan toko kita menemukan wajah dari rekaman CCTV di toko Jalan Industri, Sawah Besar," ungkap Komarudin ketika dikonfirmasi, Minggu (1/1/2023).
Setelah menemukan foto tersebut, pihak kepolisian pun segera melakukan pengembangan hingga akhirnya mendapat informasi mengenai pelaku.
Baca juga: 2 Minggu Malika Hilang, Polisi Bentuk Tim Gabungan Guna Buru Pelaku Penculikan Anak di Jakpus
Dalam informasi itu, kata Komarudin diketahui bahwa dengan ciri-ciri seperti yang dimiliki, pelaku pernah diamankan oleh warga di wilayah Pandemangan, Jakarta Utara sekitar bulan Juli 2022 lalu.
"Seseorang yang pernah diamankan di RW 05 Pademangan sekitar bulan Juli."
"Orang yang diamankan (pelaku) diduga menggelapkan sepeda motor," jelas Komarudin.
Lantaran hal tersebut, pihak kepolisian kemudian mengetahui identitas asli dari pelaku melalui kartu identitas yang sempat disita oleh warga karena kejadian itu.
"Nah dari sini kita melihat yang bersangkutan memegang KTP, di mana orang tua korban mengatakan Yudi saksi lain mengatakan Herman, nama sesungguhnya adalah Iwan Sumarno kelahiran 1980 alamat di Rorotan," terang Komarudin.
Pelaku Residivis Kasus Pencabulan Anak
Pelaku penculikan MA di Gunung Sahari dikabarkan merupakan residivis kasus pencabulan anak di bawah umur pada 2014 silam.
"Di mana yang bersangkutan dipidana dalam kasus pencabulan anak di bawah umur, divonis tujuh tahun penjara."
"Diperkirakan pada tahun 2021 yang bersangkutan selesai (menjalani masa tahanan)," ucap Komarudin.
Selalu Diajak Mulung oleh Pelaku
Selama hampir satu bulan diculik, pelaku diketahui selalu membawa korban MA memulung barang-barang bekas dengan lokasi secara acak.
"Sementara dari keterangan awal terduga pelaku menyampaikan ya aktivitasnya masih sama seperti aktivitas pada saat berada di Sawah Besar."
"Melakukan pengumpulan barang-barang bekas di satu tempat ke tempat lain dengan juga menyertakan korban," kata Komarudin.
Polri Dapat Apresiasi
Reza Indragiri dari Lentera Anak Foundation mengapresiasi kinerja Polri yang mampu mengungkap kasus penculikan bocah di Gunung Sahari.
Polisi tetap bekerja keras menemukan korban MA dan menangkap pelaku di daerah Tangerang Selatan meskipun di tengah libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Tulus, kali ini saya angkat topi terhadap Polri yang tidak kenal cuti nataru untuk meringkus pelaku dan mengevakuasi korban."
"Sejujurnya saya berharap si penculik melakukan perlawanan hebat saat ditangkap polisi."
"Karena dengan itulah kepalanya pantas ditembus peluru!," ucap Reza, Selasa (3/1/2023).
Baca juga: Fakta-fakta Kasus Penculikan Bocah 6 Tahun di Gunung Sahari, Dikira Hanya Beli Ayam
Korban Dapat Penanganan Medis
Setelah ditemukan, MA kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk mendapatkan penanganan medis.
"Saat ini korban kami bawa ke RS Kramat Jati untuk kami lakukan pemeriksaan, mengingat sudah cukup lama berhari-hari bersama terduga pelaku ya," ungkap Komarudin.
Komarudian mengatakan saat ini tim dokter telah menangani korban MA.
Baca juga: Malika Bocah Penculikan Sempat Kebingungan dan Terlihat Letih Saat Berhasil Ditemukan Polisi
Kemudian Psikiater juga akan ikut mendampingi untuk memulihkan psikologi korban.
"Setelah ini tentunya kita serahkan kepada tim medis ya, termasuk juga untuk dari psikiater nanti kita hadirkan untuk memulihkan (psikologi korban)."
"Sementara ini memang kita serahkan kepada tim dokter, untuk memeriksa lebih lanjut," ucap Komarudin.
(Tribunnews.com/Rifqah/Abdi Ryanda Shakti/Yulis Sulistyawan)