Dalam pesan singkatnya, Dede meminta Hana datang ke rumah Duloh antara tanggal 28 dan 29 Desember 2022 untuk mengambil hasil penggandaan uang.
"Namun pada pada tanggal tersebut karena hujan deras, sehingga Hana tidak jadi ke Cianjur," ungkap Indrawienny.
Hana baru bisa menyambangi rumah Duloh di Cianjur pada 8 Januari 2023.
Akan tetapi, ketika tiba di rumah Duloh, Hana tidak dapat bertemu tersangka.
Baca juga: Keluarga Korban Kasus Pembunuhan Berantai Wowon Cs Banyak yang Tak Lapor, Polisi Proaktif Mencari
"Di sana yang bersangkutan tidak bertemu dengan Dede di rumahnya dengan alasan Dede sudah satu minggu tidak pulang ke rumah," ujar Indrawienny.
"Diketahui dari keterangan Dede bahwa terkait dengan kedatangan Hana tanggal 28 atau 29 Desember tersebut adalah rencananya akan dieksekusi oleh Duloh," tambahnya.
Korban Rutin Kirim Rp 5 Juta Per Bulan
Sebanyak 11 Tenaga Kerja Wanita (TKW) menjadi korban penipuan trio pembunuh berantai Wowon Cs.
Para TKW tersebut rutin mengirimkan uang kepada Wowon Cs dengan nominal Rp 3-5 juta setiap bulan.
Adapun tiga tersangka dalam kasus ini adalah Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehuddin.
"Korban percaya penggandaan uang dan bekerja menjadi TKW dengan gaji bulanan, sekitar Rp 3-5 juta dikirimkan rutin per bulan ke Wowon Cs," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Kamis (26/1/2023).
Trunoyudo mengungkapkan, modus Wowon Cs dalam melakukan penipuan adalah dengan mengaku bisa menggandakan uang di dalam amplop.
"Pada awalnya Wowon mempraktikkan modus penggandaan uang dengan menggunakan amplop, di mana amplop yang dimasukkan uang oleh korban ditukar jumlah uangnya berkali lipat dari jumlah uang yang dimasukkan korban," ungkapnya.
Seorang TKW bernama Hana selamat dari pembunuhan berantai Wowon Cs.