Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan keributan sekelompok orang di jalan raya di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Narasi video tersebut menyebut jika kelompok yang bertikai adalah organisasi masyarakat dengan debt collector di sekitar kantor leasing di lokasi.
Terkait itu, Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyhadi menyebut bentrokan itu dipicu dari seorang anggota ormas yang mengaku dipukul saat hendak membayar cicilan mobil di kantor leasing itu.
Karena tak terima dipukul, korban langsung memanggil teman-temannya hingga akhirnya puluhan anggota ormas datang dan menyerbu ke kantor leasing tersebut.
Baca juga: Bentrok Antar Buruh di Morowali Bukan Salah Investasi Tapi soal Tata Kelola Ketenagakerjaan
"Iya, karena cekcok itu katanya dipukul, terus dia info ke teman-temannya. Teman-temannya datang puluhan," kata Twedi saat dihubungi, Sabtu (11/2/2023).
Twedy mengatakan dalam bentrokan ini, tak ada korban jiwa.
Dia hanya menyebut korban luka adalah anggota ormas yang dipukul yang menjadi pemicu bentrokan itu terjadi.
"Korban luka yang dipukul di awal itu, selain itu nggak ada," jelasnya.
Selain itu, keributan antar kelompok tersebut berbuntut pada aksi perusakan. Total ada empat mobil yang dirusak di lokasi.
"Mobil, kalau dari laporan, dua milik leasing, dua milik ormas. (Mobil) Dibalik, dijungkirkan, dijatuhkan ke samping, puluhan orang yang angkat," ungkapnya.
Twedi menambahkan, pihak kepolisian sempat meminta massa untuk tidak anarkis. Karena tak digubris, akhirnya terpaksa melepaskan tembakan untuk melerai.
"Itu tembakan polisi peringatan karena Kapolsek dan anggota sudah mengimbau untuk tidak melakukan perusakan, tapi mereka membalikkan kendaraan akhirnya anggota polisi diskresi meletuskan senjata untuk menghalau massa mundur," jelasnya.