News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Debt Collector dan Aksi Premanisme

Debt Collector Bentak Polisi, Kapolda Metro Jaya Intruksikan Jajarannya Berantas Aksi Premanisme

Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok oknum debt collector bentak anggota polisi yang menengahi perkara selebgram Clara Shinta.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran telah memerintahkan seluruh Polres di wilayahnya untuk menggecarkan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KYRD) atau patroli guna memberantas aksi premanisme, khususnya di wilayah DKI Jakarta.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan perintah Kapolda itu tak terlepas dari aksi komplotan debt collector (penagih utang) yang membentak anggota Babhinkamtibmas Iptu Evin di Jakarta Selatan.

"Dalam hal ini Bapak Kapolda menyampaikan kepada seluruh Polres jajaran untuk melakukan kegiatan rutin yang ditingkatkan untuk mengentaskan semua kekerasan-kekerasan yang memang dilakukan oleh preman," ucap Trunoyudo kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (22/2/2023).

Baca juga: Naik Darah Anggotanya Dibentak, Kapolda Metro Jaya Kini Buru Debt Collector dan Kantor Leasingya

Meski terkait kegiatan eksekutorial yang dilakukan oleh debt collector telah diatur dalam UU Fidusia namun dalam UU tersebut tak membenarkan dilakukan dengan cara kekerasan bahkan menjurus ke arah premanisme.

"Namun tidak disertai dengan tindakan-tindakan pengancaman, kekerasan, bahkan di situ terlihat adanya petugas Babhinkamtibmas yang tugasnya buat suatu cooling system, ini juga dilakukan (tindak kekerasan) yang tidak seharusnya dilakukan kepada petugas," tegas Trunoyudo.

Kapolda pun dikatakan Trunoyudo juga berharap agar aksi kekerasan yang dilakukan oleh komplotan preman berkedok debctcollector itu tak terjadi lagi.

"Terkait dengan apa yang disampaikan Bapak Kapolda Metro Jaya terkait dengan premanisme tentunya kita mengharapkan ini tidak terjadi lagi, khususnya di wilayah kota dan wilayah hukum Polda Metro Jaya," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran murka atas hal itu.

Dia terlihat kesal saat anggotanya tersebut malah dibentak oleh debt collector tersebut.

"Saya lihat ini preman ini sudah mulai agak merajalela di Jakarta ini. Sampai tadi malam saya tidur jam 03.00 Wib, darah saya mendidih itu melihat anggota dimaki-maki seperti itu," kata Fadil dalam instagram @kapoldametrojaya seperti dikutip, Rabu (22/2/2023).

Fadil menyebut di Ibukota Jakarta, tidak ada ruang bagi preman-preman yang meresahkan masyarakat.

Dia meminta kepada para Kasat Reskrim di seluruh Polres wilayah hukum Polda Metro Jaya untuk tegas dan cekatan jika di wilayahnya terdapat aksi serupa.

"Enggak ada lagi tempatnya preman di Jakarta. Jangan mundur lagi, sedih hati saya itu, bolak-balik yang debt collector debt collector macam itu, jangan biarkan. Lawan, tangkap, jangan pakai lama," ungkapnya.

Bahkan, Fadil meminta kepada jajarannya untuk mencari perusahaan yang menggunakan jasa para debt collector yang bertindak semena-mena dan meresahkan itu.

"Debt collector itu kalau ada, ngomongnya kasar, termasuk yang order itu, siapa perusahaan leasing yang order itu," tuturnya.

"Enggak boleh lagi, debt collector debt collector yang menggunakan kekerasan, menteror orang, enggak boleh lagi," sambungnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini