“Awalnya ada petir, lalu setelah beberapa menit ada gas, yang baunya menyengat yang membuat saya seperti mau pingsan,” kata Wandi dikutip dari Kompas.TV, Sabtu (4/3/2023) pagi.
Ia mengaku dirinya kemudian mengunci rumah saat akan pergi dari sana dan berjalan dalam keadaan sempoyongan.
“Baru setelah agak jauh saya sudah mulai sadar, dan kuat berjalan dan sekitar 20 menitan ada ledakan dan kemudian ledakkan terdengar,” tuturnya.
Wandi menambahkan semua berjalan begitu cepat, dan tak ada imbauan atau pemberitahuan dari Pertamina mengenai apa yang harus dilakukan warga saat muncul peristiwa tersebut.
Ia mengungkapkan saat kejadian keluarganya sudah ada di rumah, dan ketika tercium bau gas menyengat, mereka pun langsung keluar.
“Saat ada gas itu, keluarga langsung keluar dan 20 menitan kemudian terdengar ledakan,” ujarnya.
Ia pun mengatakan kondisi rumahnya saat ini sudah rata dengan tanah.
Wandi pun ingin agar keamanan Pertamina lebih ditingkatkan dan berharap ada bantuan dari Pertamina, pemerintah dan pihak terkait.
“Untuk saat ini tempat tinggal, pakaian dan konsumsi, dan itu segera dan secepatnya,” lanjut dia.
Penjelasan Ketua RT
Ketua RW 12, Kampung Tanah Merah Bawah, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Abdus mengatakan sebelum kebakaran warga sempat mencium aroma bocoran bahan bakar minyak (BBM).
Menurutnya, sejumlah warga mengalami mual hingga pingsan akibat aroma menyengat tersebut.
"Ini sebelum dentuman ledakan itu ini area, dua RW ini dipenuhi hawa BBM. itu
sampai sampai ada yang muntah dan ada yang pingsan," katanya di lokasi, Sabtu (4/3/2023).
Abdus menuturkan pihaknya pun segera mengevakuasi warga yang mual dan pingsan untuk menjauh dari kawasan Depo Pertamina Plumpang.