Update Kebakaran Pipa BBM Depo Plumpang: Api Sudah Padam, Stok BBM Aman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kobaran api yang membakar Terminal BBM (TBBM) Jakarta, Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) dilaporkan sudah padam pada pukul 22.43 WIB.
Dilaporkan, Suku Dinas (Sudin) Pemadam Kebakaran (Damkar) mengerahkan sebanyak 31 unit mobil pemadam kebakaran.
Sebelumnya, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III menyebut kebakaran terjadi di pipa penerimaan BBM di Depo Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023).
Baca juga: Kesaksian Warga Soal Awal Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: Diawali Ledakan, Api Menjalar
Baca juga: Riuh Erangan, RSUD Koja Dipenuhi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
"Terjadi insiden terbakarnya pipa penerimaan BBM di Integrated Terminal BBM Jakarta, Plumpang," ujar unit Manager Communication Relations dan CSR Pertamina MOR III Eko Kristiawan, melalui pesan singkat, Jumat.
Laporan terbaru menyebut, titik yang terbakar dari Terminal BBM di Plumpang, Jakarta Utara adalah pipa yang menyalurkan Pertamax dari Kilang Balongan ke TBBM Plumpang.
"Jadi tidak ada Tangki (penyimpanan) BBM yang terbakar," tulis keterangan yang diterima redaksi Tribunnews.com, Sabtu (4/3/2023) dini hari.
Keterangan tertulis itu juga menyebut suplai BBM untuk kebutuhan konsumsi masih aman dari dampak hebat kebakaran.
Untuk kebutuhan masyarakat, selain dari TBBM Plumpang, Jakarta, ada pula suplai dukungan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Seperti:
a). TBBM Tanjung Gerem
Stock : Pertamaxx 6559 KL (15 days), Pertalite 17,189 KL (9,6 days)
b). TBBM Cikampek
Stock : Pertalite 20399 KL (10 days), Pertamax 6137 KL (11 days)
c). TBBM Ujung Berung.
Stock : Pertalite 24250 KL (11,5 days) , Pertamax 22,004 KL (29,2 days)
d). TTU Balongan
Stock : Pertalite 80,014 KL (CD 57 hari), Pertamax 50,626 KL (170 hari).
e). Tambahan supply dari Kilang Balongan dan Kilang Cilacap dapat dilakukan melalui lsut ke TBBM Tanjung Priuk.
*Data ini belum medapat konfirmasi resmi dari pihak Pertamina.
Menteri BUMN: Utamakan Keselamatan Warga dan Pekerja
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta PT Pertamina (Persero) bertindak cepat dalam mengatasi peristiwa terbakarnya pipa bensin di Plumpang, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) malam.
Erick mengaku langsung menghubungi Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati untuk mendapatkan update terkini di lokasi kejadian.
"Saya sudah telepon Dirut Pertamina. Yang terpenting saat ini bagaimana Pertamina bersama sejumlah pihak segera bisa memadamkan api dan menyelamatkan korban serta warga sekitar," ujar Erick pada Jumat (3/3/2023).
Erick mendapatkan laporan jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa itu, dan dia menyampaikan kesedihan mendalam kepada keluarga korban.
“Saya menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Kita semua sedih mendapatkan musibah ini,” ujar Erick.
Dia juga meminta Pertamina mengusut tuntas peristiwa itu dan berkoordinasi secara intensif dengan kepolisian dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan tindakan tanggap darurat di sekitar lokasi kejadian.
Erick mengatakan aksi tindakan yang cepat menjadi keharusan dalam memimalisir dampak peristiwa tersebut, terutama untuk masyarakat sekitar.
"Segera monitor area di sekitar lokasi, segera ambil tindakan evakuasi warga yang berada di dekat lokasi tersebut. Utamakan keselamatan masyarakat dan para pekerja di sana," ucap Erick.
Dia menegaskan peristiwa ini akan menjadi catatan penting bagi dirinya dalam mengevaluasi operasional Pertamina.
Erick menilai evaluasi menjadi keharusan agar peristiwa seperti tidak terulang kembali di masa yang akan datang.
"Sekarang fokus kita adalah segera melakukan penanganan korban, dan mengantisipasi dampak yang ditimbulkan. Soal evaluasi, itu pasti akan dilakukan setelah nanti ada investigasi mendalam terkait kejadian ini," kata Erick. (*)
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: 13 Tewas, 29 Luka-Luka"