News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Depo Plumpang Terbakar

Soal Kebakaran Depo Plumpang, PB HMI Minta Menteri Erick Evaluasi Jajaran Direksi Pertamina

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto udara usai kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) malam. Terkait kejadian ini, PB HMI minta Menteri Erick Thohir untuk mengevaluasi jajaran direksi Pertamina.

Thruput BBM pun rata rata sebesar 16.504 Kiloliter per hari dan wilayah distribusi utamanya meliputi wilayah Jabodetabek", tandas Ikram.

Berikut update terbaru soal terbakarnya Depo Pertamina Plumpang yang dirangkum Tribunnews.com, Minggu (5/3/2023):

Jumlah korban

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, ada sebanyak 19 orang dilaporkan meninggal akibat insiden yang terjadi pada Jumat malam, 3 Maret 2023 itu.

Korban tewas terdiri dari balita hingga sudah lanjut usia.

"Data terbaru yang kami terima siang ini, ada 19 korban meninggal dunia yang masih diidentifikasi di RS Polri," ujar Kepala BNPB, Suharyanto, dikutip dari Wartakotalive.com.

Suharyanto melanjutkan, data untuk korban luka mencapai 49 orang.

Mereka tersebar di sejulah rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

BNPB bersama pihak terkait juga masih mencari 18 orang yang hilang

"Ini (juga) ada 1.085 yang mengungsi. Dan ini tersebar ya. Jadi bukan hanya di RPTRA Rasela ini saja," tambah Suharyanto.

Baca juga: Total 3 Jenazah Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Teridentifikasi

Polri olah TKP

Polri sudah menerjunkan tim untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Minggu (5/3/2023).

Langkah tersebut bertujuan untuk mengungkap penyebab terjadinya kebakaran di Depo Pertamina Plumpang.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, tim terdiri dari Labfor, Inafis, puslabfor, Pusinafis.

"Tujuan utamanya untuk mencoba melihat, mencari titik api sumber utama, sehingga bisa mengetahui apa penyebab (kebakaran)," bebernya, dikutip dari TribunJakarta.com.

"Dan kemudian nantinya akan dibuat suatu sketsa tempat kejadian perkara (TKP)," lanjut Trunoyudo.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(WartaKotalive.com/Leonardus Wical Zelena Arga)(TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini