TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat energi meminta Pertamina untuk menyusun masterplan baru untuk beberapa depo di Tanah Air, terutama Depo Plumpang yang dibuat pada 1974 dan kini sudah berusia hampir 50 tahun.
Pertamina harus membenahi Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara terbakar sebanyak 3 kali dalam 15 tahun terakhir. “Sekarang harus diganti,” kata Toto Pranoto, Associate Director BUMN Research Group LM FEB Universitas Indonesia, Minggu (5/3/2023).
Ia juga menyarankan agar Kementerian BUMN memastikan keamanan aset-aset vital perusahaan BUMN yang berdekatan dengan lokasi permukiman penduduk, seperti Depo Pertamina Plumpang di Koja, Jakarta Utara.
Baca juga: Sosok Nicke Widyawati, Dirut Pertamina yang Disorot Pasca-Kebakaran Depo Plumpang, Ada Harta Rp 75 M
Saat ini tercatat sedikitnya 19 warga dilaporkan meninggal dunia akibat kebakaran di Depo Pertamina Plumpang.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru korban meninggal dunia akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) malam.
Kepala BNPB, Suharyanto menginformasikan setidaknya terdapat 19 korban meninggal dunia atas peristiwa tersebut.
"Data terbaru yang kami terima siang ini, ada 19 korban meninggal dunia yang masih diidentifikasi di RS Polri," ujar Suharyanto saat ditemui di posko pengungsian korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, RPTRA Rasela, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023).
Baca juga: Ada Tambahan Korban Depo Plumpang Teridentifikasi, Diketahui dari Sidik Jari Jempol Kiri
Sebelumnya, sejumlah warga sepakat mengakui adanya bau menyengat seperti minyak tanah sebelum Depo Pertamina Plumpang di Tanah Merah, Kecamatan Koja, Jakarta Utara terbakar pada Jumat malam, 3 Maret 2023.
Wulan mengatakan mencium bau bensin dan melihat gas putih menyembur selama 15 menit sebelum kebakaran terjadi.
“Baunya menyengat sampai sini. Seluruh warga sini mencium baunya. Ini yang paling parah,” kata Wulan.
Sabar warga RT06/RW10 sekaligus pemilik warung, saat itu baru pulang bekerja sebagai ojek online panik lantaran mencium bau gas seperti minyak tanah menyengat dari depan rumahnya yang terletak pada radius 100 meter dari dinding Depo Pertamina yang terbakar.
Mengalami keanehan bau meneyengat tersebut, lalu Subur berjalan menuju rumah pak RT setempat.
“Saya mau berkoordinasi mengenai bau itu. Tapi waktu saya jalan, saya kaget dibelakang saya warga sudah berlari lalu kemudian terdengar suara ledakan,” kata Sabar.
Sabar lantas balik kanan menuju rumahnya untuk menghampiri keluarganya dan meminta mereka segera meninggalkan rumah. “Ayo segera keluar. Warga sudah banyak yang lari,” kata Sabar warga jalan Perjuangan Koja, Jakarta Utara.