TRIBUNNEWS.COM - Upaya pencarian korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang sempat dihentikan akan kembali dilanjutkan pagi ini, Minggu (5/3/2023).
Diketahui, akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, pada Jumat (3/2/2023) malam, belasan orang meninggal dunia.
Hingga Sabtu (4/3/2023) malam, Posko Koramil Koja 01 mencatat sebanyak 19 orang meninggal dunia dan 3 orang masih tertimbun reruntuhan.
Sementara itu, berdasarkan laporan Kompas TV, data sementara ada 22 orang masih hilang.
Adapun untuk korban yang masih hilang akan dilakukan pencarian kembali.
"Besok pagi (pagi ini) sudah terang kita lakukan upaya evakuasi, kita menduga (masih ada korban)."
"Iya (menggunakan) ekskavator," kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Minggu (5/3/2023).
Baca juga: 38 Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Masih Dirawat, Tersebar di 9 Rumah Sakit
Terkait korban terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, hingga Sabtu (4/3/2023), sedikitnya ada 516 orang masih mengungsi di RPTRA Rasela, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Para pengungsi terdiri dari orang dewasa dan sebagian lanjut usia, balita, hingga ibu hamil.
"Sejauh ini yang diungsikan di RPTRA Rasela ada 516 jiwa. Itu 140 KK, lansia ada 28 orang, balita 41 orang, serta ibu hamil empat orang," kata Pengelola RPTRA Rasela, Febri Anna di lokasi.
Febri mengatakan, ratusan jiwa korban kebakaran ini mengungsi sejak kebakaran terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam.
Para korban terdampak tidur di dalam tenda-tenda yang dibuka berbagai instansi, seperti BPBD DKI Jakarta, Polri, dan TNI.
Febri menambahkan, semenjak RPTRA Rasela dibuka sebagai tempat pengungsian, bantuan pun berdatangan.
Saat ini, bantuan yang tersedia di RPTRA Rasela, mulai dari makanan, obat-obatan, hingga popok bayi.