Terlebih, ia mengungkapkan, belum ada kejelasan dari Pemerintah ataupun pihak Pertamina perihal masa depan tempat tinggal para pengungsi kedepannya.
"Kita pengennya rumah buru-buru selesai. Cuma kan enggak bisa secepat itu juga. Belum ada kejelasan mau dikemanain," jelasnya.
Sementara itu, Septiana mengaku tak sanggup jika harus membangun kembali rumah peninggalan orang tuanya itu.
Baca juga: Tak Hanya Rumah, Tabungan Haji Milik Iriana Turut Ludes saat Depo Pertamina Plumpang Terbakar
Ia menjelaskan, dia tidak bekerja, sedangkan suaminya berprofesi sebagai tukang cukur rambut.
Bisnis cukur rambut yang digeluti sang suami pun juga tampak tak bisa diharapkan kembali, karena ikut habis terbakar saat kejadian nahas itu.
Terlebih, katanya, tempat yang dijadikan sang suami untuk mencari nafkah itu menyewa dari tetangganya.
"Suami tukang cukur rambut. Kita nyewa sama tetangga. Habis juga semua (terbakar)," ungkapnya.
Oleh karena itu, Septiana mengaku keberatan jika harus membangun ulang rumahnya dikarenakan kondisi perekonomian keluarganya itu.
"Kalau untuk pribadi mana ada (dana untuk bangun ulang rumah). Kita makanan aja dari sini, dari pengungsian."
"Bantuan secara tunai belum," sambungnya.
Lebih lanjut, ia berharap, rumahnya dapat kembali utuh seperti semula dan bisa dihuni kembali.
Baca juga: Polisi Klaim Kantongi Sejumlah Bukti Depo Plumpang Kebakaran, Gara-gara Petir atau Dibakar ?
"Warga harapannya rumah kita utuh, kembali utuh. Kita warga situ dari dulu. Perjuangan orang tua. Pengennya ada pertanggung jawaban," kata Septiana.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah perintahkan Pertamina dan Pj Gubernur DKI Jakarta dalam dua hari selesaikan masalah dari terbakarnya Depo Pertamina Plumpang, Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara.
Permintaan itu disampaikan Presiden Jokowi saat mengunjungi tenda pengungsian korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Minggu (5/3/2023) bersama Menteri BUMN Erick Thohir, Menko PMK Muhadjir Effendy dan Pj Gubernur Heru Budi.