News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Kembali Buka Barier Penutup U-turn di Pasar Santa, Alasannya Belum Bisa Pecahkan Macet

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas kepolisian bersama Dinas Perhubungan (Dishub) membongkar barier beton penutupan putaran balik atau u-turn di Kawasan Pasar Santa, Jakarta Selatan, Senin (17/4/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penutupan putaran balik atau u-turn di kawasan Pasar Santa, Jakarta Selatan tak mengatasi kemacetan.

Akhirnya, barier beton tersebut sudah kembali dibuka pada Senin (17/4/2023) sekitar pukul 17.35 WIB.

Pembukaan barier itu karena kemacetan di kawasan tersebut hingga kini belum terpecahkan.

"Kita buka lagi jalur yang dari arah Wijaya ke arah Tendean karena dari beberapa hari kemarin kita rekayasa ternyata belum bisa memecahkan kemacetan," kata salah satu petugas kepolisian yang tak mau disebutkan namanya di lokasi kepada wartawan, Senin (17/4/2023).

Dia menyebut saat ini pihaknya masih menunggu tindak lanjutan terkait rekayasa lalu lintas tersebut.

Padahal sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto mengatakan dari hasil evaluasi sementara, arus lalu lintas di lokasi penutupan lumayan berhasil.

Meski begitu, Karyoto mengatakan pihaknya akan kembali melakukan evaluasi terkait dengan kebijakan tersebut.

"Kemarin udah selesai, saya turun langsung lumayan bagus nanti kita akan lihat mungkin besok atau lusa kalo besok nggak bisa karena sepi Jakarta, mungkin abis lebaran kita lihat lagi kalo itu efektif kita terapkan," kata Karyoto di Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2023).

Dia mewajarkan jika setiap kebijakan yang diatur menuai banyak kritik. Namun, kritik yang dilayangkan juga yang memberikan solusi untuk masyarakat.

"Kebetulan saya adalah Pondok Karya (Komplek Polri) kebetulan saya adalah warga di situ kalau ada warga masyarakat mengkritik sah-sah saja. Asal kritiknya sesuai dengan logika pemikiran yang mencari kebaikan," jelasnya.

Tuai Kritik

Untuk informasi, Penutupan putaran balik (u-turn) di pertigaan Pasar Santa, Jakarta Selatan, yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta, ditentang masyarakat.

Penutupan awalnya diharapkan bisa mengurai kemacetan.

Baca juga: Penutupan U-turn Pasar Santa Tuai Kritik, Kapolda Metro Jaya Malah Bilang Lumayan Bagus

Namun, nyatanya kemacetan justru terjadi lantaran persimpangan itu ditutup dengan barier beton, dan merugikan pejalan kaki serta pesepeda.

Pernyataan rekayasa lalu lintas di Traffic Light Santa Kebayoran Baru ini terungkap dalam unggahan Twitter @TMCPoldaMetro pada Jumat (14/4/2023).

Awalnya, rekayasa lalu lintas dimaksudkan agar tidak ada kemacetan, namun nyatanya berbanding terbalik.

Penutupan U Turn di pertigaan Santa ini mengakibatkan kendaraan dari arah Kapten Tendean menuju Jalan Wolter Monginsidi melaju dengan lambat.

Kendaraan yang hendak menuju ke arah Jalan Senopati untuk ke Jalan Wijaya bahkan diarahkan untuk putar balik di bawah kolong jalan layang (fly over) Kapten Tendean.

Parahnya lagi, jalur sepeda yang berada di sisi kiri Wolter Monginsidi pun dimakan oleh kendaraan, baik itu sepeda motor atau mobil yang melaju lambat.

Karena hal ini, warga pun menentang penutupan u-turn.

Salah satu orang yang berkomentar soal penutupan u-turn adalah pengendara ojek online bernama Priyatno (32).

Pengemudi yang sehari-hari berada di kawasan Pasar Santa ini tahu persis bahwa usaha Pemprov DKI mengurai kemacetan dengan menutup simpang itu adalah usaha yang sia-sia.

"Jadi, yang seharusnya hanya macet di jalan layang Kapten Tendean, malah macet di semua jalan," ujar Priyatno.

Selain karena penutupan tersebut, kondisi di jalan tersebut dipastikan akan selalu macet karena di sana banyak bangunan pertokoan.

Lebih lanjut, tak hanya berimbas kepada para pengendara, hal tersebut juga merugikan pejalan kaki dan pesepeda.

Pasalnya, jalur trotoar dan jalur sepeda di sana jadi tertutup dan sepenuhnya hanya milik para pengendara.

Baca juga: Ubah Wajah Transportasi Jakarta, Pemprov DKI Menata Stasiun hingga Perbanyak Jalur Sepeda

Hal ini juga didukung oleh Direktur Ruang Jakarta (Rujak) Center of Urban Studies, Elisa Sutanudjaja.

Ia menilai, penutupan putaran balik di pertigaan pasar Santa adalah contoh tidak berpihaknya Pemprov DKI Jakarta kepada pejalan kaki.

Karena, tidak ada komitmen jangka panjang terhadap kota yang ramah pejalan kaki.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini