Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) DKI Jakarta menyebut, ada hampir 153 pasar besar dan 221 pedagang di Ibu Kota yang menjadi tugas calon presiden (capres) terpilih mendatang.
"Hampir 153 pasar besar di DKI Jakarta. Belum tercatat dengan pasar lingkungan dan pasar kecil lainnya. Dengan jumlah pedagang di angka 221 ribu pedagang adalah PR besar untuk capres mendatang," kata Ketua DPW IKAPPI DKI Jakarta Miftahudin, melalui keterangan pers tertulisnya, Senin (24/7/2023).
"Agar bisa mengatur dan memberi regulasi ataupun kebijakan-kebijakan yang pro terhadap pedagang kecil ini," sambungnya.
Karena itu, Miftahudin mengatakan, pihaknya bakal memberi dukungan untuk capres dan calon wakil presiden (cawapres) yang memberikan perhatian lebih ke pasar-pasar tradisional.
"IKAPPI DKI siap memberi dukungan moril dan suara untuk capres dan cawapres yang perhatiannya lebih ke pasar-pasar tradisional di DKI Jakarta," ungkapnya.
Baca juga: Ceruk Pasar Masih Luas, Brand Lokal Ini Coba Bersaing Berbisnis Aksesoris Mobile Game
Dijelaskan Miftahudin, pihaknya tak menutup mata bahwa ada potensi capres dan cawapres, yang menjadikan blusukan ke pasar tradisional sebagai pencitraan.
Namun, ia menuturkan, dengan melihat langsung situasi dan kondisi di pasar tradisional, setidaknya capres maupun cawapres memiliki gambaran untuk menentukan solusi bagi persoalan kerakyatan, khususnya di lingkungan pasar.
"Indikasi sederhananya adalah siapa yang paling sering mengunjungi pasar tradisional atau pasar rakyat, terlepas itu pencitraan ataupun bukan, minimal dengan hadir ke pasar rakyat, para capres maupun cawapres mendatang sudah memiliki bayangan program atau solusi apa yang dibutuhkan untuk persoalan-persoalan kerakyatan," jelasnya.
Baca juga: Jokowi Targetkan Revitalisasi Pasar Purwodadi Rampung Awal 2024
Miftahudin mengatakan, hingga saat ini belum ada nama capres dan cawapres yang didukung oleh pihaknya.
Meski demikian, katanya, beberapa nama capres dan cawapres telah masuk radar para pedagang.
"Kami tidak memungkiri jelang pesta demokrasi ini, ini adalah momentum yang tepat untuk para pedagang pasar kita berikan edukasi dan pemahaman. Selain bisa mengampanyekan jangan golput atau jangan apatis kepada Pemilu mendatang, sekaligus mengedukasi pedagang agar jangan salah pilih pemimpin kelak," ujarnya.