"Silakan saja lakukan assessment diaudit nanti bisa kelihatan bulan apa mengerjakan apa selama 8 tahun, 9 tahun atau 10 tahun terakhir," kata Anies.
Dirinya bersyukur bahwa pengerjaan proyek Sodetan Ciliwung selesai.
"Ini bukan sesuatu yang baru itu sudah dikerjakan lintas waktu, bagi saya bersyukur alhamdulillah ini sudah selesai," ujar Anies.
Anies menuturkan bahwa pembangunan memang memerlukan waktu.
"Di setiap fase kepemimpinan ada porsi pekerjaan yang diselesaikan di setiap fase. Semua yang sifatnya pembangunan itu pasti memerlukan waktu," ungkapnya.
Menteri PUPR: 6 Tahun ngga diapa-apain
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bicara soal konsistensi pembangunan proyek Sodetan Kali Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT).
Dia menyayangkan enam tahun proyek tersebut mandek.
"Kalau itu konsisten dilakukan dari dulu pasti sudah berkurang (banjirnya) yang masalahnya kan tadi Pak Presiden bilang enam tahun nggak diapa-apain, normalisasi enggak diapa-apain, sodetan nggak diapa-apain," kata Basuki di area outlet proyek sodetan Kali Ciliwung, Jakarta Timur, Selasa (24/1/2023).
Basuki pun mengapresiasi Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang bisa melanjutkan proyek tersebut.
"Nanti coba kita lihat hujan tahun 2023 ini kalau ini berfungsi, Sukamahi berfungsi, Sentiong mungkin Agustus berfungsi insyaAllah banyak berkurang, banyak sekali," ujarnya.
Basuki lalu bicara perhitungan berdasarkan titik kelurahan jika normalisasi sungai mulai berfungsi.
"Dari 414 (kelurahan terdampak banjir), kalau dengan (bendungan) Sukamahi-Ciawi menjadi 318, kalau dengan (sodetan) ini menjadi 211, nanti dengan (stasiun pompa) di Sentiong berkurang lagi, dengan normalisasi berkurang lagi. Selama ini nggak ditangani," tandasnya.
Sekilas mengenai Sodetan Ciliwung
Sodetan Ciliwung merupakan bagian dari program normalisasi Sungai Ciliwung.
Normalisasi Ciliwung dilatarbelakangi banjir besar yang melanda Jakarta pada 2012.