Skenario yang telah dirancang pun selesai ketika perampokan terjadi saat C tengah bekerja.
Sedangkan karyawan Alfamart lain berinisial D tidak mengetahui bahwa perampokan itu hanyalah skenario yang telah dirancang oleh C.
"Menodongkan senjata tajam kepada C yang memang sudah direncanakan dari awal, lalu karyawati berinisial D juga ikut ditodong," jelas Sukadi.
Baca juga: Motif Pelaku Perampokan Rumah TikTokers Michael Rendy, Akui Menganggur dan Punya Utang
Kemudian, masih berdasarkan skenario, C diminta untuk menunjukkan lokasi brankas dan menyerahkan uang tunai kepada S dan I.
Alhasil, uang sebesar Rp 40 juta pun berhasil dibawa S dan I.
Sementara C dan D disekap dengan kedua tangannya diikat dan mulut dilakban.
Setelah S dan I kabur, D pun berhasil melepaskan ikatannya dan kemudian membebaskan C.
Peran C pun kembali dimainkan dengan melaporkan kejadian perampokan tersebut ke polisi.
Polisi Berhasil Bongkar Skenario, Berawal dari Cerobohnya C Kedipkan Mata ke Pelaku
Ternyata, polisi pun berhasil membongkar skenario perampokan yang telah dirancang tersebut.
Sukadi menyebut ada kecurigaan dari karyawan Alfamart, D saat melihat C mengedipkan mata ke arah S dan I ketika diminta menunjukkan lokasi brankas yang disebut menjadi kode untuk melancarkan skenario.
"Dari situ didapat kejanggalan, kita menemui titik terang, sebetulnya pencurian dengan kekerasan telah direkayasa," katanya.
Dari pengakuan D itu, polisi pun berhasil meringkus N, S, dan I di daerah Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jakarta/Yusuf Bachtiar)(Kompas.com/Nabilla Ramadhian)