TRIBUNNEWS.COM - Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen Hamim Tohari buka suara soal kasus pembunuhan pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25).
Imam Masykur merupakan warga Aceh yang diduga menjadi korban penculikan serta penganiayaan dan berujung pada aksi pembunuhan.
Mirisnya yang menjadi pelaku pembunuhan adalah tiga oknum TNI, yang salah satunya adalah anggota Paspampres.
Ketiga pelaku tersebut adalah Praka RM, Praka HS, dan Praka J.
Brigjen Hamim menyebut, ketiga pelaku pembunuhan Imam Masykur kini telah ditetapkan menjadi tersangka.
Baca juga: Eks Komandan Paspampres Sebut Kejanggalan Kasus Oknum TNI Bunuh Imam Masykur: Sama-sama Orang Aceh
"Penyidikan telah dilakukan oleh Pomdam Jaya setelah dilimpahkan (kasusnya) oleh Polda Metro Jaya," kata Brigjen Hamim dalam tayangan Program 'Sapa Indonesia Siang' Kompas TV, Rabu (30/8/2023).
Meski telah menetapkan tersangka, Brigjen Hamim menyebut hingga kini pihaknya masih belum bisa mengungkapkan detail motif pembunuhan Imam Masykur.
Termasuk mengungkapkan detail peran dari masing-masing pelaku.
Sebab penyidik masih berusaha untuk melakukan pendalaman dalam kasus ini.
Ditambah lagi terdapat alat bukti yang hilang dan masih terus dicari oleh penyidik.
Baca juga: Fakta Penemuan Jasad Imam Masykur yang Dibuang Oknum Paspampres: Mengambang di Sungai, Tanpa Busana
Alat bukti tersebut adalah HP milik Imam Masykur yang sengaja dibuang tersangka untuk menghilangkan jejak.
"Untuk peran masing-masing serta motif belum bisa disimpulkan hingga masih terus didalami penyidik."
"Karena ada alat bukti yang masih terus dicari, yang memang sengaja dibuang oleh pelaku untuk menghilangkan jejak."
"Yaitu alat bukti kunci adalah telepon genggam si korban," terang Brigjen Hamim.
Baca juga: Pacar Imam Masykur yang Tewas Dianiaya Oknum Paspampres Ternyata Caleg di Aceh
Komplotan Oknum Paspampres juga Pernah Culik 2 Korban Lain
Selain menculik, menganiaya dan membunuh pedagang toko kosmetik Imam Masykur, komplotan oknum TNI itu pernah menculik dua korban lainnya.
Satu dari dua korban yang diculik tersebut mereka lepas di Tol Cikeas, Bogor, setelah diketahui mengalami sesak napas saat berada dalam penguasaan mereka.
Saksi yang dilepas tersebut masih dirahasiakan identitasnya dan telah memberikan keterangan kepada Pomdam Jaya yang mengusut kasus pidana ini.
Komandan Pomdam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan, komplotan Praka RM sama-sama berasal dari satu angkatan yang sama dan memiliki latar belakang berasal dari Aceh.
Saat berada di Jakarta, para pelaku melakukan penculikan dan kekerasan secara terencana. Para pelaku termasuk oknum Paspampres yang berinisial Praka RM tidak terlalu mengenal korban.
Baca juga: TNI Sebut Ponsel Milik Imam Masykur hingga Praka RM Cs Belum Ditemukan
Namun, para pelaku hanya tahu bahwa korban berasal dari komunitas orang Aceh dan berprofesi sebagai penjual kosmetik.
Irsyad pun mengaku belum bisa merinci apa motif dari pelaku menculik korban. Namun dari hasil penyelidikan, ternyata ada korban lainnya yang diculik seperti Imam Masykur.
“Yang diculik dua orang tapi yang satu dilepas di sekitar Tol Cikeas karena dapati korban nafas agak susah, karena takut korban dilepas, itu kami periksa jadi saksi,” jelasnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Choirul Arifin)