TRIBUNNEWS.COM - Lokasi syuting produksi film porno di Kawasan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, dulunya merupakan toko grosir.
Namun, hanya beberapa bulan bertahan dan ruko tersebut kembali sepi.
Sumardi, warga sekitar lokasi, tak mengetahui kelanjutan aktivitas yang ada dalam bangunan tersebut.
Namun, beberapa kali ia melihat beberapa orang seperti hendak syuting. Ia mengira itu untuk kebutuhan konten yang diunggah ke Youtube.
"Ada beberapa kali aktivitas seperti mau syuting. Tapi enggak banyak, satu atau dua orang doang," kata dia saat diwawancarai, Selasa (12/9/2023).
Baca juga: Awal Mula Rumah Produksi Film Porno di Jakarta: Film Komedi dan Horor Tak Laku lalu Buat Film Porno
Sumardi mengaku, sama sekali tak mengetahui jika bekas toko plastik itu, dijadikan tempat syuting video asusila.
"Karena saya enggak pernah tanya mereka, dan jarang kelihatan orangnya," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan polisi menggerebek rumah produksi film dewasa di Jakarta Selatan dan mengamankan lima orang, mulai dari pemeran hingga sutradara. Mereka berinisial I, JAAS, AIS, AT, dan SE.
Ada sebanyak 120 film yang mereka produksi dalam kasus temuan polisi ini.
"Kelima tersangka ini dalam satu rumah produksi. Jadi satu rumah produksi yang kemudian hasil film itu ditransmisikan ke tiga website," ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (11/9/2023).
Untuk pria berinisial I, perannya adalah sebagai sutradara, admin website, pemilik hingga produser.
Sedangkan pria berinisial JAAS berperan sebagai kameramen. "Kedua tersangka ditangkap pada hari Senin tanggal 31 Juli 2023," ujar Ade Safri.
Sedangkan pria berinisial AIS dan AT berperan sebagai editor film dan sound enginering.
Kemudian peran wanita berinisial SE adalah sekretaris dan talent. "Pada hari Selasa tanggal 1 Agustus 2023, kami kembali mengamankan 3 tersangka lainnya, yaitu SE, AIS, dan AT," ucapnya.