Kata Kakak Korban
Sementara itu, Kakak korban, Muhammad Rafli (18) mengaku kaget ketika mendengar adiknya meninggal di sekolah.
"Saya dibangunin sama mama saya 'bangun bang, adik kamu jatuh dari lantai 4' terus mama saya suruh teleponin 'Gimana kabarnya' kata mama saya. 'Udah di rumah sakit', pas banget di situ ada temannya," tuturnya, Senin (9/10/2023), dikutip dari TribunTangerang.com.
Baca juga: Kronologi Anggota DPRD Kolaka Meninggal di Hotel, Sempat Panggil Jasa Pijat, Jatuh dalam Kamar Mandi
Muhammad Rafli langsung pergi ke sekolah D yang jaraknya tak jauh dari rumah.
Setiba di sana, ia mendapat kabar adiknya meninggal saat merokok di lantai 4.
Menurut Rafli, adiknya hanya merokok di luar rumah.
"Jadi adik saya ini ngajak temannya mau ngerokok. Terus 'Ya udah ayok ngerokok di atas', terus kayak kena setan lewat gitu (bercanda soal kemungkinannnya)," lanjutnya.
Salah satu siswa SMP sempat mendengar korban berteriak minta tolong, namun nyawa D tak tertolong.
"Jadi kan ini berdua (sama temannya), tapi ini saya dengar kata temannya, adik saya pas jatuh, adik saya bilang minta tolong dulu, 'Tolong, tolong', terus itu enggak ke tolong kali, karena yang jatuh kepala duluan," tandasnya.
Kini, D yang baru berulang tahun bulan September lalu telah dimakamkan di TPU Gadog, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Baca juga: Kronologi Siswi SMA di NTT Akhiri Hidup, Diduga Buntut Foto Syur yang Tersebar di Medsos
Kata Warga
Sementara itu, salah satu warga yang menjadi saksi, Mandra Andika (38) mengatakan korban sempat duduk dan merokok di jendela lantai 4 sekolahnya.
"Tadi sih dari reskrim saya tanya, itu motifnya apa? Katanya sih lagi pada ngerokok di lantai atas, karena ada kaca itu (di tralis kelas), dicopot tiga biji, terus ada bangku yang buat naik, buat nyebrang ke sininya (dekat pemukiman warga)," terangnya.
Menurut Mandra, sangat jarang ada siswa yang merokok di lantai 4 belakang sekolah. Ia baru pertama melihat ada siswa di sana.