TRIBUNNEWS.COM - Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menyebut tak antipati dengan jalur sepeda.
Heru lantas berujar bahwa program jalur sepeda warisan Anies Baswedan selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta akan dievaluasi pada akhir tahun nanti.
Bahkan ia tak menutup kemungkinan akan membangun jalur sepeda di tempat-tempat tertentu apabila memang dibutuhkan sesuai dengan evaluasi dari dinas perhubungan.
Baca juga: Jelang Satu Tahun Pimpin Jakarta, Heru Budi Menanti Hasil Evaluasi Perpanjangan Jabatan Pj Gubernur
“Evaluasi nanti dilihat di akhir tahun, ya, evaluasinya bagaimana. Saya tidak antipati dengan jalur sepeda, enggak,” kata Heru di Balai Kota, Rabu (18/10/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.
“Tempat-tempat tertentu kalau memang itu dibutuhkan sesuai dengan evaluasi Dinas Perhubungan untuk dibangun jalur sepeda, ya, silakan,” terangnya.
Pria berusia 57 tahun itu pun menegaskan bahwa dirinya tak memiliki niat untuk menghilangkan program jalur sepeda yang dicetuskan di masa kepemimpinan Anies.
Baginya, semua infrastruktur yang telah dibangun oleh kepemimpinan sebelumnya akan tetap dirawat. Ia tak melarang adanya jalur sepeda.
“Semua infrastruktur yang sudah terbangun, ya, kami rawat. Kami tidak pernah melarang (jalur sepeda) kok,” tuturnya.
Mengenai cone jalur sepeda yang dibongkar, Heru menyatakan itu dilakukan karena menerima aduan dari masyarakat. Cone-cone tersebut sering ditabrak oleh kendaraan.
Oleh karena itu, Heru ingin membuat para pengendara merasa nyaman dan tidak lagi menabrak jalur pembatas sepeda.
"Kalimatnya gini, kami tidak menghapus jalur sepeda, jalur sepedanya tetap ada. Cuma cone yang rusak ya diambil," ujar Heru di Balai Kota, Kamis (19/10/2023), dikutip dari WartaKotalive.com.
Awal Mula Polemik
Polemik mengenai jalur sepeda baru-baru ini kembali mencuat.
Tepatnya saat beredar sebuah video yang memperlihatkan pembongkaran jalur sepeda terproteksi oleh petugas Dishub DKI viral di media sosial.