Sambil menunggu kedatangan polisi, warga berinisiatif membawa istri Hamka keluar dan memberikan makan.
"Istrinya dulu dikasih makan sama warga, dia mau makan lahap, tapi pas ditanya kayak orang linglung, enggak ada nangis apalagi histeris," terangnya.
Kronologi Penemuan Jasad Hamka dan Anaknya
Jasad Hamka dan anak bungsunya pertama kali ditemukan oleh warga yang curiga dengan aroma tak sedap yang berasal dari rumah Hamka, Sabtu.
Saat melakukan pengecekan di rumah itu, warga juga menemukan istri dan anak pertama Hamka dalam kondisi masih hidup, namun lemas.
Penemuan jasad ayah dan bayinya itu terungkap setelah warga sekitar mencium bau tak sedap dari rumah Hamka.
Aroma tak sedap itu kian tercium saat malam hari, sehingga mengganggu warga yang hendak tidur.
"Siang juga terasa tapi lebih terasa itu pas malam," kata Bambang saat ditemui TribunJakarta.com, Sabtu.
Menurut Bambang, awalnya warga mengira aroma itu berasal dari bangkai hewan yang berada di saluran air.
Namun, bau itu tak kunjung hilang hingga hampir dua pekan terakhir.
Akhirnya warga menelusuri sumber bau tak sedap itu, yang ternyata berasal dari rumah Hamka.
Saat mendatangi rumah Hamka, warga melihat mobil dan motor korban terparkir dengan kondisi berdebu.
Selain itu, ada juga paket yang tak dibawa masuk ke rumah.
Sejumlah warga pun berupaya untuk membuka rumah Hamka, namun ternyata pintu terkunci dari dalam.
Warga pun akhirnya mendobrak pintu rumah dan mendapati Hamka dan anak bungsunya sudah dalam kondisi tewas membusuk.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino/Rr Dewi Kartika H)