"Kami melakukan koordinasi dengan pihak sekolah, kami melakukan penjemputan di sekolah, di sekolah kami dapati ada enam orang, yang satu wanita," ucap Syahroni.
Syahroni mengatakan keenam pelajar tersebut diamankan setelah polisi merespons laporan pihak mall soal ancaman yang ada.
Menerima laporan manajemen Koja Trade Mall, polisi segera melakukan dua langkah yakni sterilisasi TKP dan penyelidikan terhadap pelaku penebar teror.
"Sekarang masih dalam proses penyidikan kami dan pelaku semua kita amankan di polsek," kata Syahroni.
Polisi Tak Menemukan Bom
Polres Metro Jakarta Utara memastikan tidak ada bom di Koja Trade Mall (KTM), Koja, Jakarta Utara, Kamis (2/11/2023).
"Tidak ada (bom di KTM)" kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan saat dihubungi.
Gidion mengatakan pesan teror bom di mal tersebut hanya candaan dari anak-anak SMA bersama teman-temannya.
"(Pesan dari) anak-anak SMA. Mainan sama temannya," ucapnya.
Sementara itu, terkait hasil penyisiran di TKP, polisi tak menemukan benda apapun yang dicurigai sebagai bom.
Manajer Koja Trade Mall, Yogi Suprayogi, mengatakan, teror bom ini dikirimkan para pelaku melalui pesan singkat Instagram pada sekitar pukul 10.00 WIB, pagi tadi.
Dalam pesan tersebut, sang pengirim mencantumkan tangkapan layar yang berisi ancaman bahwa di area KTM akan segera terjadi peledakan bom.
Hal tersebut pun membuat panik manajemen mall yang langsung melaporkan teror bom itu ke Polsek Koja.
"Tadi kira-kira jam 10.15 WIB, tim saya di PR mengecek IG. IG kami IG promosi mengenai gedung dan keramaian," ucap Yogi di lokasi.
"Begitu dicek, ternyata di dalam ada informasi dari followers yang biasanya mengikuti kegiatan kami. Di dalamnya ada capture berupa ancaman," katanya.