Syahroni mengatakan, keenam pelajar tersebut diamankan setelah polisi merespons laporan pihak mall soal ancaman yang ada.
Enam pelajar yang diamankan terkait kasus teror bom di Koja Trade Mall, Jakarta Utara, Kamis (2/11/2023).
Menerima laporan manajemen Koja Trade Mall, polisi segera melakukan dua langkah, yakni sterilisasi TKP dan penyelidikan terhadap pelaku penebar teror.
"Sekarang masih dalam proses penyidikan kami dan pelaku semua kita amankan di polsek," kata Syahroni.
Sementara itu, terkait hasil penyisiran di TKP, polisi tak menemukan benda apapun yang dicurigai sebagai bom.
Terpisah, Manajer Koja Trade Mall, Yogi Suprayogi, mengatakan, teror bom ini dikirimkan para pelaku melalui pesan singkat Instagram pada sekitar pukul 10.00 WIB, pagi tadi.
Dalam pesan tersebut, sang pengirim mencantumkan tangkapan layar yang berisi ancaman bahwa di area KTM akan segera terjadi peledakan bom.
Hal tersebut pun membuat panik manajemen mall yang langsung melaporkan teror bom itu ke Polsek Koja.
"Tadi kira-kira jam 10.15 WIB, tim saya di PR mengecek IG. IG kami IG promosi mengenai gedung dan keramaian," ucap Yogi di lokasi.
"Begitu dicek, ternyata di dalam ada informasi dari followers yang biasanya mengikuti kegiatan kami. Di dalamnya ada capture berupa ancaman," katanya.
Sebelumnya, Siang ini, Kamis (2/11/2023), sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Utara diancam teror bom.
Koja Trade Mall (KTM), Koja, Jakarta Utara, menerima teror bom dari orang tak dikenal sekitar pukul 10.00 WIB.
Teror bom ini diterima pihak mal melalui pesan singkat Instagram.
Pengirim mencantumkan sebuah tangkapan layar yang berisi ancaman bahwa di area KTM akan segera terjadi peledakan bom.
Hal tersebut pun membuat panik manajemen mall yang langsung melaporkan teror bom itu ke Polsek Koja.
Baca juga: Viral Diduga Anak Polisi dan Ponakan Anggota DPRD Bully Teman, Berakhir Minta Maaf: Hanya Bercanda