Pada kesempatan yang sama, Muhamad Mardiono mengatakan pemerintah akan memprioritaskan ketahanan pangan di wilayah Papua.
Salah satunya di Yahukimo yang belakangan menjadi sorotan lantaran sebanyak 24 warga di wilayah Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, meninggal dunia karena kekurangan pangan.
Memang, kata Mardiono, membangun ketahanan pangan di Papua tak semudah membalikkan telapak tangan karena ada sejumlah tantangan yang menghadang.
“Sebagaimana kita tahu persoalan di Papua menyangkut dengan persoalan keamanannya.Sementara, setiap daerah maupun negara, kehidupan sosialnya dapat semakin membaik apabila perekonomiannya bertumbuh. Pertumbuhan ekonomi itu sendiri ditopang dengan keamanan yang terjamin. Sehingga, masyarakat dapat menjalankan aktifitas kehidupan sosialnya secara leluasa,” papar Mardiono.
Di sisi lain, diakui Mardiono, masyarakat Papua belum bisa leluasa menjalankan kehidupan sosialnya.
”Hal itu karena infrastruktur yang belum memadai, investasi yang ada belum seimbang dibanding luas wilayah dan jumlah penduduk. Tantangan lain adalah bagaimana mendorong masyarakat setempat dapat berproduksi di luar kepentingan dirinya sendiri, hal ini tentu diperlukan kreativitas untuk mengembangkan produk-produk lokal. Tak kalah penting, bagaimana masyarakat di sana harus mendapat supply makanan yang sehat,” urai pria yang saat ini menjabat Ketua Umum PPP tersebut.
Kendati banyak dihantam sejumlah tantangan, Mardiono menegaskan, pemerintah tidak akan berdiam diri dan akan melakukan sejumlah langkah untuk menuntaskan permasalahan yang ada di Papua.
Sehingga, diharapkan pengentasan kemiskinan dan kedaulatan pangan bisa terwujud di provinsi yang mendapat julukan Mutiara Hitam dari Timur tersebut.