Sementara pada kalimat selanjutnya tertulis motivasi yang ditujukan untuk Indriana sendiri, isinya bahwa dia dapat membuktikan diri dan bukan orang yang dapat diremehkan.
Terlihat pada bagian sisi kiri papan tulis yang berisi target kerjanya sebagai marketing bahwa dia harus mendapat investor agar dapat membuktikan diri lewat hasil kerjanya.
"Semangat Indriana. Doa dan usahanya kencengin," tulis Indriana.
Tidak hanya ingin membahagiakan orangtuanya, masih pada papan tulis yang tergantung di atas tempat tidur Indriana juga menuliskan cita-citanya untuk membangun sebuah masjid.
Tulang Punggung Keluarga
Ibu korban, Endang Tatik mengungkapkan, Indriana bekerja keras untuk membantu ekonomi keluarga.
Diketahui, Endang merupakan ibu rumah tangga, sedangkan suaminya, Mohamad Roi bekerja sebagai tukang ojek pangkalan.
"Dia kerja untuk bantu orang tua. Penghasilannya Alhamdulillah untuk kebutuhan kita, keluarga."
"Karena orang tuanya cuma begini, bapaknya cuma tukang ojek pangkalan, saya di rumah saja," ungkap Endang kepada TribunJakarta.com, Senin.
Di mata Endang, Indriana merupakan belahan jiwanya dan anak yang baik.
Kepergian Indriana yang begitu tragis meninggalkan luka mendalam bagi Endang dan suaminya.
"Anak saya baik, enggak punya masalah apa pun, ibaratnya anak saya memang itu nyawa saya, anak saya adalah satu-satunya," tandas dia.
Kronologi Pembunuhan
Indriana dibunuh di Bukit Pelangi, Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/2/2024).
Jasadnya kemudian dibuang di belakang Tugu Gajah, Kota Banjar, Jumat (23/2/2024).
Devara Putri Prananda dan Didot Aliansyah bekerjasama untuk menghabisi nyawa Indriana.