TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mimpi Indriana Dewi Eka untuk membangun masjid hingga membeli rumah Rp1,5 miliar sirna usai menjadi korban pembunuhan seorang caleg DPR RI Devara Putri Prananda.
Didot Alfiansyah dan Devara Putri Prananda, pasangan kekasih ini membuang mayat Indriana di Kota Banjar, Jawa Barat.
Mimpi yang ditulis karyawan marketing sebuah perusahaan di sebuah papan tulis yang tertempel di unit kontrakan 4X2 meter di RT 06/RW 14, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, hilang seketika.
Bukan hanya itu, ia ingin membelikan ibundanya rumah seharga Rp 100 juta serta mobil Pajero Sport.
Papan tulis ini masih tergantung pada unit kontrakan tempat dia bersama kedua orangtuanya tinggal.
Orangtua Indriana bernama Mohamad Roi (56) dan Endang Tatik (54).
Roi yang bekerja sebagai tukang ojek dan Endang sebagai ibu rumah tangga.
"Bangun Masjid," tulis Indriana.
Sejak bekerja sebagai marketing untuk sebuah perusahaan di SCBD, Jakarta Selatan pada 2019 silam, Indriana berusaha mewujudkan mimpinya.
Pada bagian atas papan tersebut tertulis Bismillahirrahmanirrahim, dan di bawahnya tercantum cita-cita Indriana membahagiakan kedua orangtuanya di awali kata dream atau mimpi.
"Ibu (punya) rumah (di) Jawa (Rp100 juta). Punya rumah sendiri (Rp1,5 M). Pajero Sport (2020)," tulis Indriana sebagaimana terlihat pada papan tulis di unit kontrakannya, Senin (4/3/2024).
Meski ketiga cita-cita yang ditulis menggunakan spidol berwarna pink kini mulai tampak pudar seiring berjalannya waktu, tapi asa dan semangat Indriana tak pernah pudar.
Tepat di bawah tiga goresan cita-citanya itu, Indriana menuliskan kalimat ukuran lebih besar menggunakan tinta berwarna biru yang isinya ingin membuat sang ibunda bahagia.
"Buat ibu bahagia dan bangga. Ibu harus lihat Indri sukses, untuk ibu," ujar tulis Indriana.