Tapi kebaikan hati Indriana tersebut justru dimanfaatkan, karena selama menjalin hubungan saja Didot tidak pernah menunjukkan adab yang baik bahkan terhadap keluarga Indriana.
Selama lima bulan berpacaran, Didot kerap terlihat hanya mengantarkan Indriana hingga ujung gang menuju unit kontrakan atau bahkan hanya sebatas kantor Kelurahan Cipinang Besar Utara.
Didot bahkan tidak pernah terlihat singgah ke unit kontrakan sederhana berukuran sekitar 4X2 meter yang dihuni Indriana bersama orangtuanya, Mohamad Roi dan Endang Tatik.
"Saudara dari ibunya pernah cerita ketika bapaknya ngojek di Gambir, ya biasa saja kayak enggak kenal. Berarti kan sudah ketahuan memang punya gelagat enggak baik," tutur Eko.
Kronologi Pembunuhan
Indriana sebelumnya tewas di bunuh di Bukit Pelangi Bogor, pada 20 Februari 2024 lalu.
Ia dibunuh oleh Muhammad Reza Swastika atas perintah Didot dan kekasihnya Devara yang juga merupakan seorang Caleg DPR RI dari Partai Garuda dapil Jawa Barat IX.
Awal mula pembunuhan ini dilatarbelakangi oleh cemburu buta dan cinta segita.
Devara yang juga kekasih Didot mengetahui hubungan asmara Didot dengan Indriana.
Karena cemburut buta, Devara lalu meminta Didot menghanisi nyawa Indriana.
Hal ini kemudian dituruti oleh pelaku Didot.
Keduanya lalu meminta bantuan Muhammad Reza untuk menghabisi nyawa korban dengan iming-iming imbalan Rp50 juta.
Saat peristiwa terjadi, korban diajak jalan-jalan oleh pelaku Didot dan Reza menggunakan mobil sewaan.
Kedua pelaku mengajak korban pergi bersama ke kawasan Sentul, Bogor.
Hingga setibanya disana, Reza menjerat Indriana dengan ikat pinggang hingga korban tak bernafas.
Jasad korban lalu dibuang ke jurang di belakang Tugu Gajah Kota Banjar dengan ditutup menggunakan selimut, pada Jumat (23/2/2024).
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Terungkap Didot Hanya Manfaatkan Harta Indriana Dewi Sebelum Lakukan Pembunuhan Berencana