TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi buka suara soal keseharian Devara Putri Prananda, otak pembunuhan wanita bernama Indriana Dewi Eka yang dipicu cinta segitiga.
Adalah Dirreskrimum Polda Jabar Kombes Surawan yang mengungkap kepada awak media di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (4/3/2024).
Ternyata Devara Putri sehari-harinya berjualan nasi kuning.
Sekedar informasi Devara Putri Prananda merupakan wanita kelahiran 28 Maret 1999.
Ketika daftar menjadi Caleg DPR RI dari Partai Garuda, Devara Putri Prananda terdata sebagai warga Johar Baru, Jakarta Pusat, DKI Jakarta.
Ia merupakan lulusan SMK Ksatrya.
Dalam kartu identitasnya, Devara Putri Prananda tertulis berprofesi sebagai karyawan swasta.
Baca juga: Update Cinta Segitiga Berujung Maut, Kejiwaan Caleg Devara Putri Bakal Diperiksa
Lalu Kombes Surawan menjelaskan Devara Putri Prananda bukan berasal dari keluarga orang kaya.
"Bisa dibilang bukan orang berada," kata Kombes Surawan.
Ia mengungkap sehari-harinya Devara Putri Prananda otak pembunuhan di Bogor ini membantu ibunya berjualan nasi kuning.
"Sehari-hari bekerja membantu menjual nasi kuning orang tuanya," ungkap Kombes Surawan.
Devara Minta Maaf
Indriana Dewi Eka Saputri awalnya diajak kekasih Devara Putri Prananda, Didot Alfiansyah untuk ngopi ke daerah Bogor, pada Selasa (20/2/2024).
Di dalam mobil sewaan, Indriana Dewi Eka Saputri kemudian dibunuh oleh orang suruhan Devara Putri Prananda dan Didot Alfiansyah bernama Muhammad Reza Swastika.
Setelah tewas, jasad Indriana sempat dibawa berkeliling ke Jakarta, Cirebon, hingga Kota Banjar.