TRIBUNNEWS.COM, GAMBIR - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mencabut bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus pelajar yang terlibat tawuran berkedok bagi-bagi takjil yang marak terjadi beberapa hari terakhir ini.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengatakan sedang berkoordinasi dengan polisi mendata pelajar yang terlibat tawuran tersebut.
Saya sudah sampaikan kepada pejabat terkait di DKI untuk koordinasi dengan Polres setempat untuk meminta nama-nama dan bukti dia tawuran,” kata Heru Budi Hartono, Selasa (2/4/2024).
Baca juga: Sebarkan Konten Ajakan Tawuran di Medsos, Pelajar asal Jagakarsa Diciduk
Setelah mendapatkan data dari pihak kepolisian dan mengantongi bukti-bukti yang cukup, Pemprov DKI melalui Dinas Pendidikan (Disdik) bakal langsung mencabut bantuan KJP Plus pelajar tersebut.
“Sesuai aturan, KJP-nya ya dicabut,” ujarnya.
Sebagai informasi, aksi tawuran yang dilakukan kelompok remaja marak terjadi di Jakarta dalam beberapa hari terakhir ini.
Seperti yang terjadi di Jalan Sudirman dan Kramat Raya pada Minggu (31/3/2024) sore jelang waktu berbuka.
Tak hanya itu, aksi konvoi berkedok bagi-bagi takjil yang dilakukan kelompok remaja juga terjadi di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Mereka melakukan konvoi sambil membawa bendera dan menyalakan petasan di Jalan Raya Senen.
Aksi mereka pun mengganggu pengguna jalan lainnya yang melintas di kawasan itu.
Puluhan remaja pun diamankan Polres Kemayoran.
“Yang diamankan remaja putra dan putri sebanyak 49 orang,” ucap Wakapolsek Kemayoran AKP Suparno dalam keterangannya, Senin (1/4/2024).
Pesan Heru Budi
Heru pun meminta para remaja tidak melakukan konvoi demi menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat selama bulan suci.
Baca juga: Dalih Bagikan Takjil, 49 Remaja di Kemayoran Ditangkap Polisi Usai Konvoi Berujung Tawuran
“Enggak boleh konvoi! Jaga keamanan semuanya, jaga keselamatan diri, kan sudah ada aturannya,” ucapnya di Balai Kota Jakarta, Senin (1/4/2024).