Keluarga sempat meminta Brigadir Ridhal kembali bekerja di Manado, tapi permintaan tersebut tak dipenuhi.
"Saya sempat minta pulang dulu ke Manado, cuma katanya masih ada tugas jadi belum bisa pulang, hingga kemudian keluarga di Manado mendapat kabar bahwa suaminya telah tewas," bebernya.
Baca juga: Dua Versi Alasan Brigadir RAT Berada di Jakarta, Polisi dan Istri Beda Keterangan
Novita tak percaya suaminya tewas mengakhiri hidup lantaran mengetahui karakter suaminya.
Sebelum tewas, Brigadir Ridhal sempat mengeluhkan masalah pekerjaan.
"Pernah lewat telepon almarhum bilang sudah tidak nyaman lagi kerja di situ, saya juga tidak tahu maksudnya apa," bebernya.
Bawa Senpi saat Cuti
Proses penyelidikan kasus kematian anggota Satlantas Polresta Manado, Brigadir Ridhal Ali Tomi masih dilakukan.
Kasi Humas Polresta Manado, Ipda Agus Haryono mengatakan, Kapolresta Manado, Kombes Pol Julianto Sirait, ikut mengawal kasus ini dan masih berada di Jakarta.
"Pak Kapolres masih di Jakarta. Kami sementara melakukan pendalaman terkait kasus ini," ungkapnya, Minggu (28/4/2024), dikutip dari TribunManado.com.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, Brigadir Ridhal Ali Tomi tewas mengakhiri hidup dengan cara menembakkan senjata api ke kepalanya.
"Untuk sementara seperti itu, diduga yang bersangkutan mengakhiri hidup," sambungnya.
Baca juga: Istri Brigadir Ridhal Menangis Histeris, Rumah Duka Terus Ramai Didatangi Pelayat
Sebanyak 15 saksi yang berada di TKP telah diperiksa.
Pihak keluarga juga menolak proses autopsi.
"Keluarga korban sudah membuat surat pernyataan dan menolak dilakukan autopsi, dan sudah menerima penyelidikan sementara dan sebab-sebab kematian yang bersangkutan," tuturnya.
Ipda Agus Haryono juga menyatakan Brigadir Ridhal pergi ke Jakarta untuk cuti dan tidak seharusnya membawa senjata api.