Ega yang didampingi sepupu laki-lakinya memilih untuk mengambil barang-barang miliknya itu secara langsung.
Ia yang masih mengalami beberapa luka di sejumlah anggota tubuhnya terlihat dibantu oleh sepupunya itu mencari barang miliknya.
Kepada guru, Ega juga sempat berbincang mengenai keadaanya saat ini.
Saat itu guru Ega memberitahu kepadanya bahwa pihak sekolah menyediakan layanan trauma healing jika sewaktu-waktu ia butuhkan.
"Jadi kalau Ega punya trauma yang susah dihilangin, tolong banget nanti Ega telfon orangnya. Dia bisa, bisa Ega dateng kesana atau Ega dikunjungin ke rumah," ucap guru tersebut kepada Ega.
Sebagaimana diketahui, kecelakaan tersebut merenggut nyawa 11 orang di Subang Jawa Barat ketika rombongan SMK Lingga Kencana hendak pulang ke Depok usai melakukan acara perpisahan di Bandung Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024) lalu.
Sebanyak 9 korban tewas kecelakaan tersebut merupakan siswa dan siswi SMK Lingga Kencana Depok. Lalu, seorang guru SMK Lingga Kencana dan pemotor warga setempat.
Guru tersebut bernama Suprayogi yang merupakan ayahanda Amel.
Para korban tewas dari SMK Lingga Kencana telah dimakamkan di sejumlah tempat pemakaman pada Minggu (12/5/2024) kemarin.
Enam di antaranyaa dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Islam Parung Bingung Kota Depok.
Sedangkan satu lainnya merupakan pengendara yang berada di lokasi kejadian.
Baca juga: Detik-detik Balon Udara Meledak di Ponorogo, 4 Warga Alami Luka Bakar, 1 di Antaranya Parah