Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pria yang mengenakan seragam mirip Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, kedapatan memalak sopir pickup angkutan barang saat melakukan pemeriksaan surat-surat kendaraan di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.
Mengutip video yang diunggah akun Instagram @romansasopirtruck, peristiwa pemalakan tersebut diduga terjadi pada Jumat, 7 Juni 2024 kemarin.
"Negosiasi nganu antara petugas Dishub dengan sopir pickup. Lokasi di Jalan Daan Mogot, Jakarta," tulis akun tersebut dikutip Minggu (9/6/2024).
Berdasarkan percakapan dalam video yang beredar, petugas Dishub tersebut mendatangi sang sopir di kabin mobilnya dengan segaram lengkap mirip Dishub dengan rompi berwarna oranye dan hitam.
Sang sopir pickup itu mengaku diberhentikan oleh petugas Dishub lainnya, sebelum kemudian bertemu dengan petugas Dishub dalam video tersebut.
Artinya dia diberhentikan dua kali oleh Dishub karena dibilang melanggar aturan lalu lintas.
Sang sopir mengaku bahwa mobil yang dikendarai itu memang ada yang salah dari uji kelayakan kendaraan bermotor atau uji KIR.
Dia menegaskan, petugas Dishub yang pertama menghentikan mobilnya sudah mengizinkan dirinya melintas dengan catatan agar segera mengurus uji KIR.
"Aku kan tadi sudah ngakuin salah di sono pak. Pas di berhentiin di sana. Alhamdulillah komandan di sana ya ngasih (jalan) ibaratnya," ujar sang sopir kepada petugas Dishub kedua yang menyetopnya.
"Komandan di sana lebih enak malah cuman ngasih salah. Sana saja ga minta toleransi cuman ngasih ya saran kalo bisa secepatnya di urus," imbuhnya menegaskan.
Baca juga: Temuan Dishub Bandung, Masih Banyak Bus yang Belum Uji Kir
Sayangnya, alasan itu tidak dapat diterima oleh petugas Dishub tersebut dan bersikeras meminta uang sebagai bentuk pengertian untuk membeli rokok.
"Pengertian situ saja kalau petugasnya kan udah ngertiin nih ya kan ada maklumin tinggal situ saja ngertiin saja, ngerti apa nggak gitu," ujar petugas Dishub.
"Ya seenggak-enggaknya uang rokok lah mana ada di Jakarta kencing saja saya bayar," timpalnya.