"Sesuai dengan fakta dan pemeriksaan awal yang kami lakukan, untuk pelaku hanya satu. Kalau disebutkan oleh pihak lain ada dua, silahkan di konfirmasi ke pihak tersebut."
"Karena dari awal kami yang menangkap dan memeriksa. Sesuai dengan fakta penyidikan, pelaku hanya satu orang," tukasnya.
Baca juga: Bos Parabotan di Duren Sawit Jadi Korban Pembunuhan, Pelaku Kedua Putrinya Sendiri
Kata Warga
Ketua RW setempat, Komaruddin, mengatakan K merupakan anak pertama dan jarang terlihat di kios.
Kios tersebut baru disewa Syafrin dua bulan lalu.
Komaruddin mengaku sering mendengar K terlibat cekcok dengan ayahnya.
"Karena ada uang Rp2 juta, Rp3 juta (milik Syafrin) dibawa anaknya," terangnya.
K pulang ke rumah jika uangnya habis dan meminta lagi ke korban.
Warga heran dengan perilaku K yang sering tak pulang dan tidak peduli dengan kondisi ayahnya.
Baca juga: 5 Fakta Aksi Sadis Dua Remaja, Putri Kandung Bos Perabot Habisi Nyawa Ayahnya di Duren Sawit
"Kalau sudah habis duit balik lagi. Menurut karyawan dan pedagang di situ kadang (anak perempuan Syafrin) suka menginap, kadang suka keluar tiga hari sampai seminggu enggak pulang," tandasnya.
K dan adiknya yang berusia 15 tahun sudah tak bersekolah.
Korban yang baru menyewa kios tercatat sebagai warga Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
"Kabarnya anak-anaknya sudah enggak sekolah. Saya enggak mengenal persis karena almarhum baru dua bulan tinggal. Tapi karyawannya itu selama dua bulan ikut sama almarhum," jelasnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Siasat Putri Kandung Usai Bunuh Bos Perabotan di Duren Sawit, Cuci Pisau Demi Hilangkan Jejak
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Bima Putra/Annas Furqon)