Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya memastikan kabar pemanggilan terhadap sejumlah influencer yang ikut menyuarakan aspirasinya di depan Gedung MPR/DPR RI tidaklah benar.
Diketahui sejumlah influencer turut hadir langsung saat aksi kawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi membantah pihaknya melakukan pemanggilan terhadap para influencer yang ikut demo.
“Sejauh ini dilihat dari profilnya, dari bahasanya, itu tentunya tidak benar,” kata Kombes Ade Ary, Sabtu (24/8/2024).
Menurut dia dalam pesan panggilan itu tertulis dilakukan satuan Polres.
Baca juga: Polisi Tegaskan Tersangka Demo Ricuh Revisi UU Pilkada Tidak Ditahan Bukan karena Pimpinan DPR
Pengirim pesan tersebut menyebut bahwa yang memanggil adalah penyidik Bareskrim Porli.
Kombes Ary menerangkan Bareskrim berada di tingkat Mabes Polri, bukan di jajaran Polres.
Sedangkan yang ada pada jajaran Polres adalah satuan reskrim.
“Jadi ini sudah jelas. Kalau dikeluarkan oleh seorang petugas kepolisian, pasti tidak akan salah dalam menyebutkan nama kesatuan. Kemudian nomor handphonenya sama kemudian pakai akun orang lain, instansi lain,” ujar dia.
Baca juga: Politisi PDIP Ungkap Peran Prabowo di Balik Demo hingga Batalnya Revisi UU Pilkada, Puji Sikapnya
Diketahui, beberapa influencer yang dikirimi pesan untuk datang ke Bareskrim antara lain Panji Pragiwaksono dan Andovi.
Sebelumnya influencer Andovi Da Lopez mendapat pesan dari seseorang yang mengaku pihak kepolisian.
Dalam pesan tersebut dirinya diminta untuk datang ke Bareskrim karena dianggap penyebar aksi kekerasan dan unjuk rasa.
"Gua dapet WA yang mengaku dari Bareskrim, katanya 'mohon segera datang ke kantor bareskrim Jakarta Pusat anda diduga sebagai penyebar aksi kekerasan dan unjuk rasa', kata Andovi di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2024).
Andovi kemudian memastikan dirinya tidak pernah melakukan kekerasan dalam aksi unjuk rasa kali ini.
Bahkan ia kedapatan untuk mendamaikan situasi yang sempat ricuh.
"Dari tadi gua mencoba mendamaikan situasi. Kita berusaha untuk menyuarakan aspirasi tanpa melempar batu dan botol," ungkap Andovi.
Ia kemudian tidak ingin aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI menjadi ricuh akibat oknum yang tidak dikenal.
"Gua berteriak jangan lempar woi, pasti emosi. Gua samperin, gua kenalan halo gua Andovi," ucapnya.