TRIBUNNEWS.COM - Ani Roslina alias Lina (54) adalah satu dari lima korban kecelakaan beruntun truk tangki di Jalan Plumpang Semper Raya, Koja, Jakarta Utara, Rabu (4/9/2024).
Lina merupakan seorang guru di SDN Rawa Badak Utara 19 Pagi.
Ia sudah mengajar di sekolah tersebut sejak 2016.
Rekan kerja Lina, Rachmat, menyebut korban adalah sosok yang baik dan berdedikasi saat mengajar.
Menurutnya, Lina tidak pernah terlihat marah terhadap rekan-rekan kerjanya, apalagi siswa yang diajar.
"Hampir tidak pernah saya melihat beliau itu marah. Baik terhadap rekan sejawat, apalagi terhadap siswa."
"Jadi luar biasa sekali dedikasi beliau mengajar peserta didik di tingkat SD ini," kata Rachmat di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (5/9/2024), dilansir TribunJakarta.com.
Karena sifat Lina yang penyabar itu, lanjut Rachmat, korban ditempatkan di kelas satu dan kelas dua.
"Makanya ditempatkan di kelas 1 dan kelas 2, kelas rendah. Yang di mana kelas 1 dan kelas 2 ini merupakan sangat butuh guru yang sangat penyabar, sangat telaten terhadap peserta didik," imbuhnya.
Diketahui, jenazah Lina telah dimakamkan di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis siang.
Keluarga, kerabat, rekan guru, hingga siswa-siswinya turut mengantar ke pemakaman.
Baca juga: Kecelakaan Lalu Lintas Maut di Koja Menewaskan 5 Orang, Kronologi hingga Identitas Korban
Isakan tangis menyelimuti prosesi pemakaman tersebut, terutama suami korban, Endang Supriadi (60).
Kronologi Tabrakan Beruntun yang Menewaskan Lina
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan beruntun yang melibatkan truk tangki dan sejumlah pengguna jalan, terjadi di Jalan Plumpang Semper Raya, Koja, Jakarta Utara, Rabu.
Kecelakaan bermula saat truk tangki yang dikendarai Sawiji (57) berjalan dengan kecepatan melebihi batas dari arah Simpang Lima menuju Plumpang, sekitar pukul 15.30 WIB.
Kemudian Sawiji menabrak beberapa kendaraan, termasuk motor dan dua mobil, sebelum akhirnya berhenti di trotoar.
"Saya kaget kecepatannya itu melebihi batas," kata saksi mata bernama Saleh (42), saat ditemui di lokasi, Rabu, dikutip dari Kompas.com.
Saleh menyebut ada korban yang sampai terseret hingga masuk ke kolong truk.
"Nyerempet ibu-ibu, terus nyerempet angkot, mobil teman saya juga hancur," lanjutnya.
Seorang warga Rawa Badak Utara, Yanto, mengatakan proses evakuasi korban berlangsung lama dan dramatis.
Termasuk saat mengevakuasi korban yang tubuhnya masuk ke dalam kolong truk tangki.
Baca juga: 5 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Truk Tangki Solar di Koja Jakut, Berikut Nama-namanya
"Sekitar jam 18.00 yang ibu-ibu (masuk kolong truk) baru bisa dievakuasi," tutur Yanto.
Yanto juga menyebut truk tangki baru berhasil dievakuasi setelah petugas mengerahkan mobil derek, sekitar pukul 19.15 WIB.
Akibat dari kecelakaan beruntun ini menyebabkan lima orang tewas dan tujuh orang alami luka.
Lima orang meninggal tersebut yakni Sri Rahmawati (36) warga Semper Barat, Sawiji (57) warga Tawangsari, Siti Mariah (31), dan Lina Ruslina (54).
Untuk satu korban lainnya yakni seorang pelajar bernama Azhar (14).
Adapun untuk korban luka, yakni Hasyim Nawawi, Ata Rizki, Neneng Perempuan, Aminah, Titin, Tegar, dan Ilham Syarifudin.
Sopir Kena Serangan Jantung
Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Utara, Gatot Sulaeman, mengungkapkan sopir truk tangki mengalami serangan jantung saat kejadian hingga menabrak beberapa pengguna jalan.
"Sopir mengalami serangan jantung sehingga menabrak kendaraan didepannya," ucap Gatot yang ikut turun ke lokasi membantu evakuasi, Rabu.
Karena itu, sopir truk tak bisa mengendalikan laju kendaraannya.
"Mobil langsung menabrak, ada beberapa motor yang terkena dan diseruduk sehingga terjadi kecelakaan beruntun," pungkas Gatot.
Sebagian artikel telah terbit di TribunJakarta.com dengan judul Rekan Guru Kenang Sosok Lina Korban Kecelakaan Maut Truk Tangki di Plumpang: Beliau Tak Pernah Marah
(mg/Pradita Aprilia Eka Rahmawati)
Penulis adalah peserta magang Universitas Sebelas Maret (UNS).