Lebih lanjut, Suswono menilai, dengan pengalaman Ridwan Kamil bisa menjadi bekal untuk mengemban amanah menjadi gubernur Jakarta 2024.
"Di samping saya Bang Ridwan Kamil adalah sosok yang memiliki pengalaman internasional bahkan beliau pernah menjadi wali kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat, oleh karena itu sangat tepat beliau memimpin Jakarta kelak," tutur Suswono.
Janjikan Festival Internasional di Pasar Tanah Abang
Ridwan Kamil-Suswono, juga berjanji akan membuat ajang festival bertaraf internasional untuk menghidupkan kembali pasar yang sepi di Jakarta.
Rencananya festival itu akan digelar salah satu lokasinya di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Festival bisa dilakukan setiap minggu, bulanan atau bahkan tahunan sehingga kembali menggairahkan kegiatan jual-beli di Pasar Tanah Abang.
"Salah satu visi Rido adalah membuat Jakarta menjadi kota festival."
"Sehingga untuk mempromosikan Tanah Abang maka kita bisa membuat Festival Tanah Abang secara internasional, meramaikan secara bulanan, tahunan, mingguan sehingga aktivitas fisik dari manusia bisa datang lagi ke sana," kata Ridwan Kamil di Beach City International Stadium, Minggu (27/10/2024).
Terkait permodalan, Bank DKI bisa mengambil peran dengan memberikan modal kepada pedagang Tanah Abang.
"Bank DKI tentu akan diperintahkan untuk memberikan permodalan seluas-luasnya untuk Tanah Abang."
Ridwan Kamil juga bakal memoles penataan pedagang di Tanah Abang.
Ia mencontohkan konsep pasar yang digagas, yakni menempatkan pedagang hewan ternak di kawasan dasar pasar.
Kemudian, lantai atas dikondisikan untuk pedagang komoditas lainnya atau untuk hunian para gen Z.
"Kemarin saya blusukan ke Tanah Abang masih ada tanah Pasar Jaya yang satu lantai, sehingga di sana akan kita konsepkan pasar berbentuk baru, ternak misalnya, tetapi di atasnya ada hunian untuk gen Z Tanah Abang bisa tinggal di pusat kota dan meramaikan ekonomi Tanah Abang," jelasnya.
Konsep seperti itu, kata RK, diyakini bakal membuat Tanah Abang bisa kembali hidup.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu pedagang di Tanah Abang menjerit karena gempuran social commerce.
(Tribunnews.com/Milani Resti)