TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang oknum polisi berpangkat bintara di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat melakukan penganiayaan terhadap ibu kandungnya.
Sadisnya, oknum polisi bernama Nikson Pangaribuan alias Ucok menghabisi ibu kandungnya menggunakan tabung gas ukuran tiga kilogram pada Minggu(1/12) malam.
Aksi biadab oknum polisi yang bertugas di Kecamatan Cikarang Utama, Bekasi, Jawa Barat itu dilakukan ketika ibu kandungnya berjualan.
Diketahui, korban HS memiliki usaha warung kelontong di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
Emosi yang memuncak membuat Nikson Pangaribuan gelap mata hingga tak sadar jika setiap perbuatannya disaksikan langsung warga yang pada saat itu ingin belanja di warung.
Pada saat itu, warga sekitar yang tengah belanja di warung melihat anak pemilik warung mendorong ibunya hingga terjatuh ke lantai.
Setelah itu, sang anak mengambil tabung gas elpiji tiga kilogram yang ada di warung dan memukulkannya ke arah kepala sang ini sebanyak tiga kali.
"Mengetahui hal tersebut kemudian saksi langsung melarikan diri karena takut, kemudian saksi memberitahukan kepada temannya dan menelpon temannya lagi," ucap Kapolsek Cileungsi Kompol Wahyu Maduransyah Putra, Senin(2/12).
"Setelah itu ambulans dari kirab meluncur ke tempat kejadian dan membawa korban ke RS Kenari," sambungnya.
Setelah sampai di RS Kenari, korban dinyatakan telah meninggal dunia dan untuk pelaku melarikan diri menggunakan kendaraan Suzuki Pikap. Tak perlu waktu lama, polisi pun mengaku telah meringkus Nikson.
Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan bahwa Nikson Pangaribuan telah diringkus.
"Sudah kita amankan bersama Propam Polda Metro Jaya dan saat ini sedang diperiksa juga," ujarnya.
Baca juga: Foto Penangkapan Aipda Nikson Usai 3 Kali Hantam Kepala Ibunya Pakai Tabung Gas Melon hingga Tewas
AKBP Rio Wahyu Anggoro menuturkan hukuman untuk pelaku ditangani oleh Polres Bogor, sedangkan kode etiknya akan dilakukan sidang oleh Polda Metro Jaya.
Disamping itu, pria dengan dua melati emas di pundak itu mengatakan pihaknya sedang melakukan pendalaman dari perkara ini.
Ia memastikan proses hukum terhadap kasus ini akan berjalan secara transparan.
"Saya tegaskan sekali lagi, saya tidak main-main terhadap kejadian ini, apalagi menyangkut ibu sendiri," ucapnya.
Kata AKBP Rio, Nikson sebelum menghantam kepala ibunya dengan gas ukuran tiga kilogram sempat terjadi cekcok.
"Dia (pelaku) pulang di sini karena tinggal sama orang tuanya, sehingga ada sedikit cekcok sehingga orang tuanya dilakukan penganiayaan," ujarnya.
Sementara itu foto penangkapan Nikson pun beredar luas di kalangan wartawan.
Polisi bertubuh tambun itu nampak pasrah duduk di kursi roda.
Dalam foto yang dibagikan di akun media sosial Instagram infocileungsiid Nikson duduk di kursi roda.
Belum diketahui luka yang diderita oknum polisi yang tega membunuh ibu kandungnya tersebut.
Hanya saja, Nikson didampingi tiga orang yang terjepret foto dalam momen tersebut. Di belakang Nikson terdapat dua polisi dan satu satpam.
Selanjutnya, di foto berikutnya, nampak Nikson sudah mendekam di jeruji besi. Jeruji besi itu berwarna hijau dengan tembok berwarna putih.
Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro membenarkan jika Nikson sempat melarikan diri.
"Kami telah mengamanakan yang bersangkutan dan kami berikan tindakan tegas," jelasnya.
"Ya benar pelaku sempat kabur dan kami tangkap," sambungnya.
Baca juga: Warung Lokasi Aipda Nikson Hantam Kepala Ibunya Pakai Tabung Gas Melon Sepi Tak Ada Police Line
Nikson alias Ucok sempat membuat keributan di sebuah kedai kopi kawasan Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
"Ia sempat membuat onar dengan warga usai kabur sekitar pukul 01.00 WIB," kata AKBP Rio. (Tribun Network/dis/wly)