Kasi Humas Polres Metro Jakarta Timur, AKP Lina Yuliana mengatakan, kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan seorang anak bos toko roti berinisial GSH terhadap karyawati naik ke tahap penyidikan.
Penyidik telah menemukan adanya unsur pidana yang dilakukan oleh terlapor GSH.
"Perkara sudah ditingatkan ke tahap penyidikan," ucapnya saat dihubungi, Minggu (15/12/2024).
"Sudah sidik (penyidikan) ya hari Sabtu," sambung Lina.
Lina menuturkan penyidik membutuhkan waktu dalam melakukan proses penyelidikan hingga akhirnya naik ke penyidikan.
"Memang dalam proses penyelidikan dan penyidikan, penyelidik atau penyidik membutuhkan waktu dalam rangka mengumpulkan alat bukti guna membuat terang perkara pidananya," kata dia.
Di sisi lain, anak bos toko roti yang menganiaya pegawai itu mengaku kebal hukum.
Ia bahkan tega menghina korban dengan sebutan orang miskin.
Lina memastikan bahwa terlapor tak kebal hukum.
"Dalam perkara ini, (terduga) pelaku tidak kebal hukum," ucapnya.
"Buktinya pelaku sudah diklarifikasi sebagai terlapor," sambung Lina.
Baca juga: Ada Unsur Pidana, Kasus Dugaan Penganiayaan oleh Anak Bos Toko Roti di Jaktim Naik ke Penyidikan
Disoroti IPW
Indonesia Police Watch (IPW) menyoroti langkah Polres Metro Jakarta Timur dalam penanganan kasus anak bos toko kue di Cakung yang menganiaya dan menghina pegawainya miskin.
Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso mengatakan jajaran Polres Metro Jakarta Timur harus segera mengusut kasus agar korban mendapat keadilan atas laporan yang sudah dibuatnya.
Pasalnya sejak korban Dwi Ayu Darmawati melaporkan anak pemilik toko berinisial G ke pada 17 Oktober 2024 lalu, hingga kini Polres Metro Jakarta Timur belum menetapkan pelaku sebagai tersangka.