Rasyid juga mengungkapkan protes warga tidak hanya terkait aktivitas di bar saja, tetapi juga kerapnya terjadi keributan antarpengunjung.
"November sudah ada kejadian terkait dengan parkir atau keributan antar pengunjung itu sudah ada. Tapi warga resah ya sudah mulai protes," ujarnya.
Protes warga, kata Rasyid, semakin gencar dilakukan usai adanya dugaan pesta LGBT di dalam bar tersebut.
Akhirnya, warga pun menuntut agar bar tersebut ditutup.
"Dari warga, baru ya dia menemukan ya bahwa itu ada praktik LGBT. Maka bersikeras untuk menutup tempat tersebut," ungkap Rasyid.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul "4 FAKTA Penggerebekan Bunker Bar Diduga 'Sarang Pelangi' di Jaksel Dibubarkan Jelang Tahun Baru 2025"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jakarta/Annas Furqon Hakim/Satrio Sarwo Trengginas)